Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti anjuran vaksinasi lengkap dan hidup sehat.
“Memang dari sisi fatalitas (BA 2.75) tidak parah. Tapi, tetap berisiko bagi yang belum divaksin. Jadi, harus tetap lebih hati-hati,” kata Rahmad, melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 Juli 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Imbauan ini dikemukakan mengingat kesadaran masyarakat, baik untuk divaksin maupun menerapkan protokol kesehatan, cenderung menurun. Menurut dia, strategi pemerintah melakukan gas rem kebijakan sudah tepat. Tingkat keberhasilannya akan bergantung pada dukungan masyarakat.
“Presiden juga sudah mengajak ayo bermasker lagi. Vaksin booster jadi syarat untuk transportasi umum dan aktivitas masuk mal dan kantor. Sehingga, partisipasi masyarakat untuk divaksin diharapkan meningkat,” ujar dia.
Khawatir berlebihan juga tidak perlu. Tetap beraktivitas seperti biasa, tapi diikuti kewaspadaan ekstra. Penyebaran BA 2.75 lebih tinggi, tapi tidak lebih bahaya dari subvarian Omicron lainnya dan varian Delta. “Tapi tetap hati-hati, disiplin prokes dan ikut vaksin.”
Menurutnya, jangan sampai masyarakat menggagap covid-19 sudah tidak ada atau tidak bahaya. Di luar negeri, kenaikan kasus bisa ratusan ribu per hari. Itu karena ada pelonggaran luar biasa, masyarakat bebas tidak bermasker dan tidak mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya, jangan sampai kenaikan kasus sebanyak itu terjadi di Indonesia.
“Saya kira kebijakan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) tetap masih layak. Secara nasional kita masih darurat. Kita juga tidak tahu kapan pandemi berakhir. Jangan sampai kita mengikuti negara lain yang sudah bebas. Tetap lindungi orang lain dengan protokol kesehatan, sampai benar-benar penyakit ini bisa ditekan,” ujar Rahmad.
Baca: Waspada! Subvarian BA.4 dan BA.5 Bisa Lawan Manfaat Vaksin
Sebelumnya, dilansir dari Antara, Rahmad juga mengingatkan bahwa munculnya subvarian terbaru dari Omicron yaitu BA.2.75 di Indonesia, harus mendapat perhatian serius semua pihak.
“Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 belum mereda, saat ini muncul lagi varian baru yang berpotensi lebih menular yaitu BA.2.75. Kita memang tidak perlu panik, tapi fakta bahwa BA.2.75 sudah terdeteksi di Indonesia. Ini harus membuat kita lebih waspada dan berhati-hati,” kata Rahmad.
(UWA)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.