Ceruk Industri Kecantikan Menjanjikan, Anak Usaha MBTO Genjot Produk Lokal

Jakarta: Antusiasme masyarakat terhadap produk lokal, khususnya industri kecantikan dan personal care semakin meningkat. Hal ini seiring dengan aksi pemerintah bersama pelaku usaha, dan masyarakat untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang mengampanyekan semangat cinta, beli, dan pakai produk dalam negeri.
 
Survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) di pengujung 2020 menunjukkan 82,3 persen responden memilih menggunakan produk lokal karena termotivasi oleh kebanggaan terhadap produk dalam negeri dan 60,7 persen karena harga yang terjangkau.
 
Dalam beberapa tahun terakhir, industri kecantikan lokal tumbuh dengan sangat pesat. Di tengah gempuran berbagai brand dan produk internasional, berbagai produk lokal mampu menunjukkan perkembangan yang menjanjikan melalui kualitas, harga yang bersaing serta strategi marketing dan branding yang baik.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sementara berdasarkan riset Nielsen, di triwulan I-2022, dibandingkan kategori lain di kelompok fast moving consumer good (FMCG), produk-produk kecantikan termasuk yang berkontribusi besar pada pertumbuhan penjualan di e-commerce. Di e-pos market bahkan pertumbuhannya di atas 10 persen.
 
“Industri kecantikan menjadi salah satu industri yang memang sangat dinamis, terlebih sejak adanya pandemi covid-19, industri kecantikan di Tanah Air mengalami perubahan yang cukup pesat seiring dengan mulai membaiknya minat para konsumen,” ujar CEO Martha Tilaar Group Kilala Tilaar, Kamis, 21 Juli 2022.

Ceruk pasar industri kecantikan menjanjikan

Kondisi tersebut tentu menjadi ceruk pasar yang menjanjikan bagi masyarakat, khususnya anak-anak muda untuk terjun menjadi wirausaha produk-produk skin care dan kecantikan. Terlebih, pasar skin care dan produk kecantikan masih sangat luas. Kehadiran e-commerce juga membantu jalur ke konsumen menjadi lebih mudah.
 
Produk kecantikan dan personal care yang laris di pasaran tak hanya milik perusahaan besar saja. Produk dari brand lokal atau yang lazim disebut dengan indie brand milik para influencer, artis, public figure, mahasiswa, ataupun wirausaha muda juga banyak diminati.
 
“Jasa toll manufacturing memang memungkinkan siapa pun untuk memiliki brand sendiri. Cita-cita menjadi beautypreneur yang punya produk dengan brand tanpa harus pusing membuat pabrik, mencari formula, bahan, maupun mengurus perizinan bisa terwujud melalui toll manufacture dengan mekanisme resource sharing),” jelasnya.
 




Baca juga: Industri Kecantikan Dinilai Tetap Tangguh Hadapi Pandemi Covid-19

PT Cedefindo, anak usaha dari Martina Berto, dikenal sebagai salah satu pusat produksi atau toll manufacturing yang memproduksi kurang lebih 80 persen peredaran indie brand di pasar Indonesia. Tak hanya indie brand, beberapa perusahaan nasional dan multinasional juga mempercayakan produksi produk-produk mereka kepada PT Cedefindo.
 
Berpengalaman sejak 1981, PT Cedefindo memiliki spesialisasi dalam memproduksi dan mengemas produk makeup, decorative, personal care, parfum, aerosol, dan produk herbal. Tercatat sebagai Top 3 Contract Manufacturing di Indonesia, PT Cedefindo saat ini sudah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007, ISO GMP 22716, Sistem Jaminan Halal (SJH) Grade A, dan telah menerapkan Ethical Trading Initiative (ETI) base code dan menjaga pelaksanaannya melalui audit SMETA. Didukung dengan manufacturing berstandar internasional, ekspor produksi dari PT Cedefindo telah merambah ke 11 negara di Asia Pacific dan Amerika Latin.

Cetak pertumbuhan bisnis di 2022

Baru-baru ini PT Cedefindo memenangkan contract manufacturing dari salah satu perusahaan multinasional. Semaraknya pasar lokal indie brand juga membuat PT Cedefindo mencetak pertumbuhan bisnis yang cukup menggembirakan di pertengahan 2022 ini.
 
Output produksi meningkat sebesar 52 persen dari 1,450 ton di tahun lalu menjadi 2,160 ton di 2022. Kenaikan output produksi disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari multinational company. Secara in unit juga terjadi kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sekitar 145 persen, dari 78,6 juta pcs di 2021 menjadi 193,4 juta pcs di tahun ini.
 
PT Cedefindo juga mencatat pertumbuhan profit sebesar 220 persen yang disebabkan oleh kenaikan penjualan, efisiensi, dan improvement dalam produksi. Hingga Desember, diperkirakan sales bisa meningkat sebesar 169 persen dibanding Desember 2021. SKU dan principle juga mengalami peningkatan 13,5 persen dari 595 SKU di Desember 2021 menjadi 675 SKU di Juni 2022. Sedangkan untuk principle peningkatannya sebesar 16,8 persen dari 107 principle di Desember 2021 menjadi 125 principle hingga Juni tahun ini.
 
“Dengan pertumbuhan bisnis dan performa yang kian membaik, Cedefindo berkontribusi dalam meningkatkan kinerja bisnis induk perusahaannya, Martina Berto dan berharap bisa terus mendukung tumbuhnya brand lokal baru, serta entrepreneur muda di Tanah Air,” pungkasnya.
 

(AHL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!