redaksiutama.com – Berdasarkan data yang disajikan oleh Open Data Jabar, jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM ) di Provinsi Jawa Barat tahun 2016 sampai dengan 2021 adalah 32.482.072 UMKM . Sedangkan untuk data UMKM di Kabupaten Garut sendiri dari tahun 2016 sampai dengan 2021 adalah 1.816.135 UMKM .
Data UMKM ini mencakup usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Jenis UMKM yang tercakup meliputi usaha kuliner, usaha fashion, usaha agrobisnis, usaha elektronik, usaha furnitur, dan usaha bidang jasa.
Merujuk pada data di atas, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan wawancara kepada salah satu pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Garut .
Sejarah Albeeya Henna
Bermula ketika 2016 mulai menyukai henna , Delli Anggraini perempuan asal Garut ini kemudian membuka usaha jasa henna pada akhir tahun 2018. Hal ini karena dipaksa oleh temannya untuk membuat henna adik temannya tersebut yang akan menikah.
Perempuan kelahiran 1991 ini semula ragu untuk mengambil tawaran tersebut. Dipikirannya saat itu adalah takut mengacaukan acara pernikahan adik temannya yang notabennya merupakan acara sakral sekali seumur hidup.
Namun, berkat dukungan dan berulang kali diyakinkan oleh temannya, akhirnya Delli menerima tawaran temannya untuk memberikan jasa henna kepada adik temannya tersebut.
Tak hanya dukungan dari temannya, dia juga mempertimbangkan bahwa saat itu di Garut masih jarang dan mahal terkait jasa henna .
Hal ini yang membuat dia memberanikan diri untuk membuka usaha di bidang jasa pada akhir tahun 2018 yaitu usaha jasa henna dengan nama Albeeya Henna. henna yang pertama dia gunakan adalah henna maroon.
Baca Juga: Mengulik Mitsubishi L300, Kendaraan Niaga Pilihan Pelaku Bisnis dan UMKM
Ketika awal berdirinya Albeeya Henna, dia tidak memasang patokan tarif. Tarif yang dia tawarkan adalah seikhlasnya klien saja. Hal ini dia lakukan untuk memperbanyak katalog dan memiliki pengalaman jam terbang juga.
Modal dan Omset
Berbicara modal yang dibutuhkan saat awal merintis Albeeya Henna, dia mengatakan hanya memerlukan modal sebesar Rp100.000.
“Henna itu kan emang murah. Pertamanya kan aku henna maroon yang kalau disini tuh eceran sepuluh ribuan. Terus beli pernak-pernik dan sebagainya waktu itu kalau tidak salah modal awalnya seratus ribuan,” ujar Delli selaku pendiri Albeeya Henna.
Meskipun dengan modal yang terbilang sedikit, namun dia bisa membuat usahanya menjadi maju sampai saat ini. Berbagai macam tantangan yang pastinya dia hadapi dalam membangun Albeeya Henna.
Baca Juga: Dampak KTT G20, Omzet UMKM di Bali Melejit Total Penjualan Capai Rp3,294 Miliar
Pangsa pasar yang dijadikan target oleh dia adalah henna untuk acara wedding, idul fitri, dan acara lainnya yang memang diminta oleh para klien.
Meskipun kini sudah marak sekali jasa henna , namun Albeeya Henna sendiri memiliki keunggulan yang bisa menjadi nilai lebih dibandingkan kompetitor lainnya.
“Menurut aku kelebihan henna aku adalah dilukis sendiri dan tidak akan ada yang bisa menjiplak desain kita, tidak akan sama persis, lebih awet juga, dan saya membebaskan klien untuk request desain yang dia inginkan,” ujar Delli ketika menjelaskan kelebihan dari Albeeya Henna.
Desain henna yang dia buat mulai dari Arabic Design, Mandala Design, dan Indian Design. Selain itu, dia juga membebaskan para kliennya untuk menentukan desain yang diinginkan mulai dari desain BTS atau yang menjadi trend saat ini.
Baca Juga: Semangat Para Wirausahawan dan Pelaku UMKM Hadapi Krisis Dapat Apresiasi
Dia juga menekankan bahwa henna yang dia gunakan mampu bertahan hingga dua minggu dengan desain yang simpel namun tetap terkesan elegan.
“Aku rasa keunggulannya karena aku punya desain yang simpel tapi elegan dan bisa awet 1-3 hari untuk henna putih sedangkan henna maroon dan hitam bisa sampai 2 minggu awetnya,” ujar Delli.
Dengan harga yang ditawarkan mulai dari Rp400.000 hingga Rp500.000 ini sudah sangat worth it apabila diberikan jaminan oleh keunggulan tersebut. Omset yang dia dapatkan pun tergantung dari banyaknya klien, sehingga tidak menentu.
Selain jasa henna , Albeeya Henna juga menyediakan jasa fake nails yang sudah termasuk dengan paket henna . Klien pun bebas request desain fake nails yang mereka mau.
Baca Juga: Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Fasilitasi UMKM Urus Izin NIB dan IUMK
Perlengkapan henna
Jika kalian mau membuka jasa henna , tentunya hal yang harus dipersiapkan selain skills adalah alat-alat yang menunjang. Alat-alat yang diperlukan untuk henna antara lain henna , lem henna khusus kulit, manik-manik perhiasan, gems, swarovski, dan glitter.
Sedangkan alat yang diperlukan untuk fake nails adalah kuku palsu bening, kutek, pengering UV lED, glitter, gems, manik-manik, swarovski, lem gems, lem kuku palsu, aseton, bubuk akrilik, akrilik liquid, kuas, dan lain-lain.
Tantangan yang Dihadapi
Tentunya ketika kita memutuskan untuk membuka sebuah usaha tidak akan lepas dari tantangan-tantangan yang harus siap untuk dihadapi.
Delli sendiri menuturkan tantangan terbesar adalah dalam memanajemen waktu. Hal ini karena dia masih kesulitan dalam membagi waktu antara perjalanan ke klien satu dengan klien lainnya.
Baca Juga: Enggan Disebut Tukang Ribut, Ormas di Bekasi Patungan Bina UMKM
“Kalau dalam satu hari ada 3 lokasi atau lebih, aku harus pergi dari subuh banget, dari jam 2 subuh atau setengah 2 subuh tergantung jaraknya. Kan itu banyak tantangannya ya kalau tengah malem itu takutnya ada begal karena jalanan sepi dan lokasi jauh,” ujar Delli.
Selain itu, dia juga menuturkan bahwa tantangan kedua yaitu dari kliennya sendiri. Tidak semua klien bersedia dihenna ketika jam 3. Sehingga dia harus memikirkan strategi agar pekerjaannya bisa selesai di waktu yang sudah ditentukan.
Strategi Mendobrak Usaha
Saat ini sudah banyak sekali henna yang dijual secara instan dengan berbagai macam pola yang bervariasi. Sehingga tentunya hal ini membuat mereka pelaku jasa henna lukis harus menciptakan dobrakan demi bertahan di era gempuran henna instan.
Namun, hal ini tidak membuat semangat perempuan berhijab ini untuk terus mempertahankan Albeeya Henna. Dia mengaku tidak merasa keberatan dengan adanya henna instan yang marak di pasaran saat ini.
Baca Juga: Dari 4,6 Juta UMKM di Jawa Barat, Baru 21 Persen Go Digital
“Meskipun henna tempel sekarang sudah sangat mirip henna lukis, tapi pasti hasilnya tidak akan sama seperti henna lukis. Dan keawetannya pun tidak mungkin sama. Aku sih ga terlalu memikirkan itu, karena rezeki kan ga akan kemana,” ujarnya ketika menanggapi maraknya henna tempel saat ini.
“Vendor juga ada yang mulai pakai henna tempel mungkin untuk menyiasati modal dari kliennya. Tapi alhamdulillah saat ini ga terlalu berpengaruh ke aku terkait henna tempel. Karena henna tempel itu lebih awet dan desainnya sesuai permintaan klien,” ujar Delli kemudian.
Dia juga tak segan untuk mengadakan promo berupa gratis biaya transportasi dan kuku palsu serta mencari vendor untuk menawarkan diri menggunakan jasa henna dari dirinya. Hal ini dilakukan jika agar Albeeya Henna tidak mengalami penurunan omset.
Albeeya Henna di Mata Klien
Albeeya Henna di mata klien dinilai pelayanannya sangat memuaskan. Selain itu, dari segi harga pun banyak klien yang mengaku terbilang worth it dengan apa yang diberikan oleh Albeeya Henna.
Baca Juga: Ingin bagi Waktu Antara Pekerjaan Tetap dan Usaha Sampingan untuk UMKM, Ini 5 Tips dari Tokopedia
“Sangat puas sekali sama pelayanan yang diberikan oleh kak Delli. Karena ga ribet, ga rewel, baik banget. Alasan aku memakai jasa ka Delli juga karena murah banget,” ujar Yuliana Sri yang menggunakan jasa Albeeya Henna di acara pernikahannya pada 12 Juni 2021.
Nilai utama yang klien berikan adalah bahwa Delli selaku pemilik Albeeya Henna pun sangat ramah, detail, dan terbuka untuk menerima permintaan dari kliennya dengan sabar.
“Sangat memuaskan sekali pelayanannya. Selain ramah, teh Delli sangat detail dan mau menerima requet dari kliennya dengan sabar. Kebetulan saya request desain baru untuk henna dan juga request fake nails yang disesuaikan dengan bentuk kuku yang kecil. Teh Delli meyanggupi itu dan sangat memuaskan,” ujar Annisa yang menggunakan jasa Albeeya Henna di acara pernikahannya pada 22 Oktober 2022. (Ade Wina Utari Suherman, Anggita Adi Sumadi, Yulia Ratnasari, Paradilla Karisma Putri)***