Merdeka.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 111 rumah terendam banjir dengan ketinggian air 30 sampai 50 cm. Sebelumnya hujan deras terjadi sejak Jumat (15/7) sore hingga Sabtu (16/7) pagi.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa data rumah terdampak banjir yang dikeluarkan oleh BPBD DKI merupakan hasil koordinasi dengan BNPB.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 111 rumah terendam banjir dengan tinggi muka air 30 sampai 50 sentimeter,” ujar Aam, begitu sapaan Abdul Muhari.
Dia juga menyampaikan, kondisi banjir di Jakarta menyebabkan sembilan orang atau dua kepala keluarga mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
“Adapun kondisi mutakhir saat ini terpantau banjir di beberapa wilayah berangsur surut,” ucap Aam.
Aam menjelaskan, banjir terjadi dipicu dari curah hujan yang cukup tinggi mengguyur wilayah Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta pada Jumat (15/7), pukul 18.00 WIB. Akibatnya, debit air Kali Ciliwung meluap dan memicu banjir di sejumlah wilayah.
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi per 16 Juli 2022, terdapat 14 kecamatan terdampak banjir.
Genangan yang merendam pemukiman warga terpantau di kawasan Kota Jakarta Selatan, antara lain Kecamatan Cilandak (Kelurahan Lebak Bulus dan Pondok Labu), Kecamatan Kebayoran Lama (Kelurahan Cipulir dan Pondok Pinang), Kecamatan Kebayoran Baru (Kelurahan Petogogan), dan Kecamatan Jagakarsa (Kelurahan Ciganjur, Srengseng Sawah, Cipedak dan Tanjung Barat).
Kemudian Kecamatan Mampang Prapatan (Kelurahan Bangka), Kecamatan Pesanggarahan (Kelurahan Ulujami), Kecamatan Pasar Minggu (Kelurahan Cilandak Timur dan Pejatem Timur) serta Kecamatan Pancoran (Kelurahan Rajawati).
Selanjutnya pada wilayah Kota Jakarta Barat, banjir merendam pemukiman warga di Kecamatan Kebon Jeruk (Kelurahan Kedoya Utara), Kecamatan Cengkareng (Kelurahan Rawa Buaya), Kecamatan Kembangan (Kelurahan Joglo dan Kembangan Utara) serta Kecamatan Kalideres (Kelurahan Tegal Alur dan Kamal).
Sedangkan pada lokasi Kota Jakarta Timur, banjir merendam pemukiman warga di Kecamatan Kramat Jati (Kelurahan Cililitan, Cawang dan Balekambang) dan Kecamatan Jatinegara (Kelurahan Bidara Cina dan Kampung Melayu).
Atas koordinasi secara intens, Aam mendapatkan informasi berkala bahwa BPBD DKI Jakarta melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir.
“BNPB dan BPBD DKI Jakarta terus berkoodinasi serta melakukan pendataan bersama instansi terkait dalam mendukung upaya penanganan banjir serta evakuasi kepada warga terdampak banjir,” pungkasnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang hingga sore hari untuk tanggal 16 dan 17 Juli 2022. Serta, potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore hingga malam hari untuk tanggal 18 Juli 2022.
Lebih lanjut, berdasarkan kajian inaRisk menunjukan bahwa wilayah DKI Jakarta memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada masing-masing 10 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur serta 8 kecamatan di Jakarta Barat.
Aam, yang mewakili BNPB, mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat waspada dan siap siaga menghadapi bahaya banjir.
[cob]
Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.