redaksiutama.com – Utang menjadi momok bagi kondisi keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) oleh karena itulah, perseroan akan melakukan restrukturisasi utang hingga Rp 12 triliun pada kuartal I 2023 dan diharapkan akan jadi yang terakhir bagi perseroan.
Direktur Utama dan CEO BNBR Anindya N. Bakrie menyebut hingga kuartal III 2022 utang BNBR sebesar Rp 12 triliun dan menjadi tahap akhir.
“Akan kami restrukturisasi pada tahun depan hingga keadaan keuangan BNBR sehat dan ramping,” jelas Anindya dalam Paparan Publik, Selasa (13/12/2022).
Untuk diketahui, pada 2016 BNBR melakukan restrukturisasi utang sebesar Rp 990 miliar, pada 2017 sebesar Rp 1,037 triliun, pada 2018 sebesar Rp 9,38 triliun, dan pada awal tahun 2022 sebesar Rp 251 miliar.
Jumlah utang ini, sebenarnya ada yang dalam bentuk rupiah dan juga dolar Amerika Serikat (AS). Secara rinci, Anindya menjelaskan kalau utang dalam rupiah lebih banyak untuk capital working, sedangkan dalam dolar membengkak karena bunga berbunga.
Untuk diketahui, hingga kuartal III 2022 BNBR berhasil membalikan laba dari rugi tahun lalu. Hingga kuartal III 2022, BNBR mencatatkan laba sebesar Rp 140 miliar dari rugi tahun lalu sebesar Rp 45 miliar. BNBR juga mencatatkan pendapatan hingga Rp 2,33 triliun lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,57 triliun.