Bekal pelaku usaha untuk persaingan digital global

“Harapannya, teman-teman yang di daerahnya belum terkoneksi dengan baik bisa menggunakan aplikasi ini untuk pencatatan dan transaksi digital. Cara penggunaan nya cukup mudah sama seperti BukuKas, hanya perlu menginput transaksi dana masuk dan dana keluar. Maka, laporan keuangan, laba, dan rugi akan dapat disajikan dengan mudah,” tuturnya.

Dosen Program Studi Perdagangan Internasional Institut Bisnis Keuangan (IBK) Nitro Budhi Krisnanto menambahkan, untuk dapat menembus pasar global, pelaku usaha harus terlebih dahulu memetakan tujuannya. Misalnya mencakup pemahaman berbagai kualitas barang agar dapat mengendalikan harga produk, memperluas pasar dalam negeri, serta target dalam mencapai keuntungan. 

Sedangkan upaya-upaya yang harus dilakukan antara lain, menentukan jenis produk sesuai dengan tujuan pasar, tren yang berkembang, unik dan inovatif, produk yang terbatas atau limited edition, serta memanfaatkan keberadaan komunitas bisnis.

Tantangan utamanya produk lokal kesulitan untuk menembus pasar global yaitu adanya persyaratan pemenuhan dokumen di negara tujuan maupun negara asal, sehingga pelaku usaha harus memperkuat literasi terkait legalitas perdagangan tersebut.

“Tantangan untuk menembus pasar global biasanya karena sertifikasi dan standarisasi produk. Namun, pelaku usaha tidak perlu ragu karena sudah ada pendampingan dari institusi terkait. Selain itu, pelaku usaha juga harus meningkatkan daya saing produk lokal untuk tembus pasar global melalui upaya meningkatkan kualitas produk secara bertahap, serta melihat tren agar jangan sampai setelah mampu berproduksi tetapi malah tidak berjalan,” katanya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas,

tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi.


Artikel ini bersumber dari www.alinea.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!