Asing Borong Surat Utang RI, Rupiah Kok Masih Melemah Saja?

redaksiutama.comJakarta, CNBC Indonesia – Tekanan bagi rupiah masih cukup besar menjelang pengumuman suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) Kamis dini hari waktu Indonesia. Alhasil, begitu perdagangan Selasa (13/12/2022) dibuka, rupiah langsung melemah 0,16% ke Rp 15.650/US$.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga 50 basis poin, atau mengurangi agresivitasnya dari sebelumnya 75 basis poin.

Seperti diketahui, The Fed di bawah pimpinan Jerome Powell sebelumnya sudah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin empat kali beruntun hingga suku bunga saat ini menjadi 3,75% – 4%.

Bank sentral paling powerful di dunia ini akan kembali mengadakan rapat kebijakan moneter pekan ini. Pasar melihat The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,25% – 4,5% dengan probabilitas sebesar 74%, berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group.

Meski demikian, pasar masih melihat rilis data inflasi AS malam ini, jika kembali meninggi, ada risiko The Fed akan kembali menaikkan 75 basis poin.

Sementara itu ekspektasi mengendurkan laju kenaikan suku bunga sudah berbuah manis bagi pasar finansial Indonesia, khususnya pasar obligasi.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) sepanjang November terjadi inflow di pasar obligasi sebesar Rp 23,7 triliun.

Inflow tersebut menjadi yang terbesar di tahun ini. Tercatat sejak awal tahun, inflow hanya terjadi pada Februari dan Agustus saja.

Pada Desember, hingga tanggal 8 total inflow sudah sebesar Rp 13,8 triliun, berdasarkan data DJPPR. Sehingga sejak November total inflow di pasar SBN tercatat sebesar Rp 37,5 triliun.

Dengan kembali masuknya investor asing, maka capital outflow yang terjadi pada tahun ini terus terpangkas menjadi Rp 140,6 triliun.

Ini tentunya menjadi kabar baik yang menandakan sentimen investor terhadap SBN mulai membaik.

Tidak hanya di pasar sekunder, lelang obligasi juga mulai diminati.

Jumlah penawaran dari investor asing pada lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (23/11/2022) kemarin mencapai Rp 6,4 triliun. Jumlah tersebut naik hampir dua kali lipat dibandingkan lelang sebelumnya yang tercatat Rp 3,62 triliun, dan naik tiga kali lipat dibandingkan pada lelang sebulan sebelumnya yakni 27 September 2022 (Rp 1,7 triliun).

Pada lelang terakhir 3 Desember lalu, jumlah penawaran asing meningkat lagi menjadi nyaris Rp 7 triliun.

Jika inflow terus berlanjut, rupiah tentunya akan punya tenaga untuk menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

error: Content is protected !!