Ancang-ancang Hadapi Resesi, Masyarakat Dinilai Perlu Dana Asuransi

redaksiutama.com – AXA Financial Indonesia mengatakan, asuransi merupakan sebuah layanan pendukung keuangan (financial support). Dengan begitu, perusahaan asuransi seharusnya memandang resesi sebagai sebuah peluang.

Chief Financial Officer AXA Financial Indonesia Bukit Rahardjo mengatakan, begitu ada resesi seharusnya posisi perusahaan asuransi dapat menjadi lebih kuat.

“Namun, literasi sama edukasinya harus strong. Kalau (perencanaan keuangan) ada kantong-kantong jadi dana operasional, dana tabungan saving, harusnya ada dana asuransi,” kata dia dalam media visit di Kompas.com, Rabu (10/12/2022).

Namun ia menambahkan, saat ini kebanyakan masyarakat baru mulai memikirkan dana asuransi ketika risikonya akan terjadi.

Bukit menyebut, dana asuransi perlu dipikirkan masyarakat. Pasalnya, tanpa memiliki dana asuransi ada kemungkinan pos pengeluaran lain akan terganggu.

“Misal tidak ada dana asuransi, kalau ada apa-apa, dia akan ambil dari dana tabungan. Literasi yang simpel ini belum banyak yang mengerti,” imbuh dia.

Bukit menyebut, banyak masyarakat masih berpikir dengan membeli produk asuransi, dana yang dibayarkan telah hilang. Padahal, dana tersebut tersedia untuk melakukan proteksi.

“Itu yang disebut sebagai financial support,” tegas dia.

Ke depan, AXA Finansial Indonesia akan berusaha relevan dengan keadaan resesi.

“Di dalam suatu resesi kita relevan, kita akan bisa menghadapi kesulitan tersebut,” timpal dia.

Bukit memerinci, AXA Financial Indonesia pada tahun 2021 mencatat pendapatan premi dari asuransi kesehatan berkontribusi sebanyak 47 persen dari total keseluruhan premi.

Komposisi asuransi kesehatan tersebut relevan dengan keadaan saat ini karena produk ini merupakan jenis asuransi yang dapat dinikmati manfaatnya secara langsung dalam masa yang sulit.

“Dengan adanya edukasi, mudah-mudahan makin banyak masyarakat yang sadar, oh kita perlu satu dana lagi, yaitu dana asuransi,” tandas dia.

error: Content is protected !!