Jangan Tunggu Nanti Punya Duit Baru Belajar Investasi, Keburu Telat
10 tahun yang lalu, anak-anak muda usia 20 – 25 masih asing dengan kata investasi. Satu hal yang dipikirkan adalah segera menyelesaikan skripsi, lulus kuliah, ngelamar kerjaan (dan berdoa mendapatkan gaji besar). Masalah keuangan, gimana nanti setelah kerja. Apakah zaman sekarang masih sama seperti itu?
Zaman sudah berubah, anak-anak muda di Indonesia juga harus segera mulai mengenal investasi. Teman-teman perlu tahu bahwa remaja di negeri tetangga (Singapura, Malaysia) sudah tidak asing lagi dengan keuangan dan investasi. Mereka sudah biasa dengan istilah investasi, mutual fund (reksa dana), saham dan lain sebagainya.
Celakanya kita sekarang sudah masuk ke era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Jadi remaja di negara tetangga bisa berkompetisi bebas dengan remaja di Indonesia.
Bagaimana biar remaja di Indonesia juga tetap hebat dan tidak ketinggalan? Jawabannya remaja di Indonesia juga harus meningkatkan kompetensi dan daya saingnya.
Anda tentunya tidak mau donk, kalah sama remaja-remaja di negeri tetangga? Kalau begitu Anda juga harus tahu dan mulai belajar investasi.
Penjelasan di atas, mengenai persaingan global adalah alasan eksternal yang perlu Anda pikirkan. Namun ada juga alasan-alasan Anda harus mulai belajar investasi untuk keperluan pribadi Anda:
#1 Belajar Investasi agar Anda dapat Segera Memiliki Kontrol atas Investasi
Ketika berbicara investasi, banyak orang-orang usia 30 an mengatakan saya tidak terlalu suka berinvestasi, karena risikonya besar.
Mereka tidak tahu bahwa ternyata risiko dalam investasi itu terjadi karena seseorang tidak memiliki kontrol atau kendali atas investasinya. Apa yang dimaksud dengan kontrol atau kendali atas investasi?
Investasi dapat diibaratkan sebagai kendaraan yang akan membantu Anda bergerak dari titik A (kondisi keuangan Anda saat ini) menuju titik B (kondisi keuangan yang Anda inginkan).
#2 Anda dapat Segera Mewujudkan Rumah Pertama, Menikah dan Impian Anda
Salah satu fungsi perencanaan keuangan adalah untuk membantu klien mewujudkan tujuan keuangan. Contoh tujuan keuangan:
- Bagaimana caranya agar setelah Anda lulus kuliah, 5 tahun kerja bisa beli rumah?
- Kemudian bisa menikah dengan dana sendiri?
- Memiliki kendaraan atau mobil keluarga?
- Menyiapkan kelahiran buah hati?
- dan lain sebagainya.
Salah satu caranya adalah dengan berinvestasi. Namun supaya investasinya lebih efektif, Anda perlu belajar terlebih dahulu. Biasanya remaja akan mengatakan: lho, tapi kan saya masih kuliah, masa perlu belajar investasi?
Justru karena Anda masih muda dan kuliah,
- masih memliki banyak waktu,
- masih memiliki banyak kesempatan,
- masih boleh melakukan kesalahan,
- masih bisa belajar dan beradaptasi dengan cepat,
- masih belum punya tanggungan,
- masih belum ada utang,
Lain cerita jika Anda sudah menikah dan punya tanggungan anak istri. Mungkin Anda akan berpikir 10 – 20 kali mengenai belajar investasi.
#3 Mencapai Kebebasan Keuangan
Belajar investasi saat usia muda juga meningkatkan peluang Anda untuk bisa mencapai kebebasan keuangan (financial freedom). Ide dasar kebebasan keuangan adalah mengubah penghasilan aktif menjadi penghasilan investasi dan penghasilan pasif.
- Penghasilan aktif : penghasilan yang didapat seseorang, karena menukarkan waktu, tenaga, pikiran dan keringat dengan uang.
- Penghasilan investasi : penghasilan yang didapat seseorang, karena uangnya bekerja dan menghasilkan uang.
- Penghasilan pasif : penghasilan yang didapat seseorang, karena asetnya bekerja dan menghasilkan uang.
Makin cepat Anda belajar investasi, makin cepat Anda memiliki kendali dan mulai berinvestasi dengan efektif. Semakin cepat Anda meningkatkan penghasilan investasi, artinya semakin cepat pula Anda mencapai kebebasan keuangan.
Ga Ada Ruginya Belajar Investasi, Sejak Usia Muda
Tahukah Anda, financial literacy adalah salah satu skill atau kemampuan yang harus dimiliki oleh orang-orang abad 21. Investasi adalah satu dari bagian financial literacy dan layak untuk Anda pelajari segera.
Artikel ini diproduksi oleh tim Finansialku.com untuk swa.co.id
Artikel ini bersumber dari swa.co.id.