Tak Hanya Lezat, Daging Domba Australia Kaya Protein dan Lebih Sehat

JawaPos.com – Berbagai pilihan protein dari mulai ayam, ikan, dan juga daging merah, dapat menjadi alternatif untuk mengolah masakan. Daging merah seperti daging kambing, sapi, dan domba, ternyata memiliki keunggulan yang berbeda. Jika ingin memilih daging merah, cobalah salah satu yang dapat menjadi pilihan adalah daging domba Australia.

Dalam diskusi bersama True Aussie Beef And Lamb di Le Meridien Hotel, Rabu (29/6), dijelaskan bahwa daging domba dari Australia memiliki manfaat yang benar-benar alami dan tersedia dalam berbagai lini produk maupun potongan. Domba dibesarkan di padang rumput, diberi pakan rumput, dan bebas dari zat aditif buatan maupun hormone growth promotant (HGP), sebuah produk alami dari lingkungan yang alami.

“Australia adalah salah satu pengekspor terbesar daging domba di dunia. Daging domba Australia adalah produk yang benar-benar alami, dan daging domba kami dikembangbiakkan secara alami di padang rumput hijau yang subur. Daging domba True Aussie dibesarkan dengan perpaduan terbaik alam: udara bersih, air segar, dan rumput hijau,” kata Trade Development Manager MLA Siti Nuraini kepada wartawan.

Menurutnya, budaya di Indonesia memang sedikit berbeda dalam konsumsi dan juga pengolahan daging merah. Indonesia lebih banyak menggunakan daging sapi dan juga kambing. Sementara untuk daging domba, masih cenderung lebih sedikit.

“Itu semua dipengaruhi dari culture ya, dari budayanya. Seperti kita sering mendengar kambing guling, jarang orang mengatakan domba guling. Maka dalam perayaan budaya di Indonesia lebih banyak menggunakan sapi dan kambing. Tingkat konsumsi daging domba di Indonesia juga lebih rendah dibanding Malaysia dan Singapura karena di sana lebih banyak keturunan India yang mana lebih menggunakan daging domba dibanding sapi dan kambing,” jelas Siti Nuraini.

Tak Hanya Lezat, Daging Domba Australia Kaya Protein dan Lebih Sehat

Mengenal Bagian dan Cara Mengolah Daging Domba
Executive Chef Stefu Santoso dari Aprez Resto mengatakan lamb dan mutton adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan daging domba dengan usia berbeda. Lamb diklasifikasikan sebagai hewan yang belum memiliki gigi seri permanen, biasanya berumur sekitar 12 bulan.

Prime Lamb adalah istilah yang digunakan di Australia untuk merujuk secara umum pada domba pedaging. Spring lamb adalah istilah yang diberikan untuk pasokan pada puncak musiman, mengikuti siklus perkembangbiakan tradisional.

“Mutton diklasifikasikan sebagai domba yang setidaknya memiliki satu gigi seri permanen biasanya mutton berusia lebih dari 12 bulan dan dianggap sebagai domba dewasa. Kalau lamb itu domba yang masih muda,” kata Chef Stefu.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM, Marieska Harya Virdhani


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!