Salim Segaf Dapat Gelar I Waliuddin Karaeng Manaba di Sulawesi Selatan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufri mendapatkan gelar I Waliuddin Karaeng Manaba, dari Kekaraengan (Kerajaaan) Marusu di Istana Balla’ Lampoa Maros Sulawesi Selatan pada Senin (8/8/2022).

Gelar tersebut diberikan langsung oleh Pemegang Amanah Raja ke-24 Kerajaan Adat Marusu, yang juga Pemangku Adat Karaeng Marusu Ke-6, Yang Mulia Andi Abdul Waris Tajuddin Karaeng Sioja.

Adapun, I Waliuddin Karaeng Manaba merupakan gelar kebangsawanan terhormat di kalangan suku Makassar, Bugis, Mandar, Tana Toraja (Tator) dan Selayar.

Makna keseluruhannya adalah sosok bangsawan tinggi yang ramah, memasyarakat, peduli, peka, berpengetahuan luas dan senantiasa teguh dalam memperjuangkan kebenaran dan kebaikan.

Dalam sambutannya, Habib Salim menyatakan apresiasi dan kebanggaannya menjadi keluarga besar Kerajaan Marusu. 

“Suatu kehormatan dan kebanggaan saya diterima sebagai keluarga besar Kerajaan Marusu di Maros sehingga semua yang ada di sini adalah keluarga saya dan sebagai keluarga tentu saling menjaga dan memuliakan,” kata Menteri Sosial RI 2009-2014 ini.

Habib Salim menyatakan, Indonesia sangat kaya dengan budaya dan adat istiadat, maka pemajuan budaya bangsa adalah keniscayaan dan menjadi tugas para pemimpin bangsa. 

“Budaya inilah yang mengokohkan karakter bangsa Indonesia bahkan Pancasila sendiri lima silanya adalah puncak-puncak kebudayaan dari berbagai daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Salim mengungkapkan dirinya selalu berpesan kepada para kader dan pejabat publik PKS agar menghormati dan melestarikan budaya daerah. 

Selain itu, sering-sering bersilaturahmi dan berinteraksi dengan para ketua adat apalagi dengan penerus kerajaan, dan muliakan mereka dan minta nasihat untuk kemajuan masyarakat bangsa dan negara. 

“Kerajaan di berbagai daerah telah ada sebelum Indonesia lahir. Mereka berjuang melawan penjajahan sehingga terwujud kemerdekaan di bumi nusantara. Maka kerajaan-kerajaan nusantara adalah bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia yang harus dihormati dan dijaga keberadaannya,” tandasnya.

Sebelumnya Dr. Salim juga menerima gelar Dato Wira Cahaya Buana oleh Lembaga Adat Melayu di Kabupaten Bintan.

Selain itu, beliau juga mendapat gelar Yang Mulia Datuan Satria Negara dari Masyarakat Adat Lampung. 


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!