Dalam dunia ekonomi dan bisnis, retail adalah sebuah istilah umum yang sering digunakan. Biasanya, istilah ini dipakai untuk pengecer atau penjualan eceran. Retail merupakan adalah penjualan barang atau komoditas dalam jumlah kecil kepada konsumen akhir. Jadi, retail erat kaitannya dengan kegiatan penjualan komoditas secara eceran. Untuk mengetahui informasi lengkap mengenainya, termasuk contohnya, simak penjelasan lengkap di bawah ini!
Pengertian dan Fungsi Retail Adalah Sebagai Berikut
Retail adalah saluran distribusi terakhir, mencakup sejumlah kecil barang (atau jasa) yang dijual langsung ke konsumen untuk digunakan sendiri. Berikut dua poin utamanya:
- Barang dalam jumlah kecil – Tidak seperti manufaktur atau grosir, jumlah barang yang terlibat dalam transaksi eceran sangat sedikit;
- Langsung ke konsumen – Toko ritel adalah saluran distribusi terakhir di mana penjualan aktual kepada pelanggan terjadi.
Usaha eceran berguna bagi pemilik bisnis, pelanggan, serta ekonomi secara keseluruhan. Beberapa fungsi usaha eceran adalah sebagai berikut.
- Berhubungan langsung dengan pelanggan – Tempat penjualan aktual kepada pelanggan secara langsung. Toko eceran bertindak sebagai penyedia kebutuhan pelanggan sekaligus media pemasaran sebuah brand;
- Retail sebagai aset besar bagi perekonomian – Usaha eceran menyediakan pekerjaan, menambah PDB, dan bertindak sebagai saluran belanja pilihan selama musim liburan;
- Siklus distribusi pemasaran barang – Fungsinya mencakup mendatangkan keuntungan untuk produsen dan grosir, memudahkan konsumen untuk memperoleh produk yang diperlukan, serta mampu menawarkan beragam jenis barang dengan harga yang berbeda-beda.
Baca juga: Retailer adalah: Pengertian, Fungsi, dan Jenis yang Perlu Dipahami
Jenis-jenis Usaha Eceran
Kini saatnya Anda tahu bahwa ada beberapa jenis usaha eceran. Berikut beberapa pengelompokannya.
Produk
Jenis retail pertama dibedakan berdasarkan produk yang dijual. Ada tiga jenis usaha eceran produk, yakni:
- Produk yang menawarkan produk atau barang – Contohnya toko mainan anak-anak atau toko elektronik yang menjual produk lebih sedikit dibandingkan pusatnya;
- Produk yang menawarkan layanan atau jasa – Contohnya seperti layanan pembersihan rumah, perbaikan kendaraan, pengasuh anak, layanan supir, dan lain sebagainya;
- Produk non-store yang menggunakan media dalam kegiatan memasarkan produk – Contohnya adalah produk vending machine dan beragam toko online yang tergabung ke dalam sistem e-commerce
Kepemilikian
Jika dilihat dari aspek kepemilikannya, usaha terbagi menjadi tiga jenis, yaitu retail mandiri, kelompok usaha, dan waralaba. Berikut contoh-contohnya.
- Usaha mandiri – Contohnya seperti toko kelontong, ruko, dan warung;
- Retail kelompok usaha – Contohnya seperti toko swalayan dan department store;
- Usaha waralaba (franchise) – Retail ini memasarkan produk serupa. Umumnya terdiri dari perusahaan pusat dan perusahaan turunan.
Lokasi
Pengelompokan retail yang terakhir adalah berdasarkan lokasi penjualan. Usaha berdasarkan lokasinya mempunyai akses untuk turun langsung ke jalan umum. Contohnya seperti usaha strip mal atau lahan komersial lainnya. Selain itu, ada pula pusat perbelanjaan atau pusat bisnis yang terbentuk dari kelompok pengusaha retail (menyediakan produk dan layanan dalam satu bangunan dan kawasan yang sama).
Baca juga: Contoh Deskripsi Produk Makanan, Retail, dan Jasa
5 Contoh Retail adalah Sebagai Berikut
Ada lima contoh retail yang perlu Anda tahu sebagai pelaku usaha.
1. Toko kelontong atau toko serba ada
Usaha yang disebut toko kelontong adalah warung-warung sembako kecil yang lokasinya berada di dekat rumah. Umumnya, toko jenis ini menyediakan semua produk minuman dan makanan, serta kebutuhan rumah tangga bagi konsumen.
2. Pusat belanja atau department store
Dibanding toko kelontong, pusat belanja biasanya lebih terorganisasi karena barang dagangan yang dijual diatur berdasarkan kategori. Penampilannya juga lebih rapi dan menarik karena dijajakan ke berbagai ruang usaha fisik yang ada di dalam department store.
Untuk memudahkan konsumen, terdapat sejumlah kategori produk yang dijual di pusat belanja. Misalnya, pakaian pria dan pakaian wanita, sepatu, perhiasan, kecantikan, peralatan rumah tangga, hingga kebutuhan sehari-hari. Beberapa contoh pusat belanja yang terkenal adalah Carrefour, Hypermart, dan Matahari.
3. Contoh ketiga dari retail adalah Supermarket
Supermarket menjual berbagai produk makanan dan nonmakanan, seperti daging, hasil bumi, sereal, produk susu, alat bantu kesehatan dan kecantikan, serta produk pembersih. Bergantung pada lokasi dan populasi daerahnya, ukuran supermarket dapat bervariasi dari pasar keluarga kecil hingga supermarket besar.
Baca juga: Contoh Proposal Usaha: F&B, Retail, dan Service
4. E-commerce
Khusus e-commerce, produk dijual melalui situs belanja online dan dikirim langsung ke alamat konsumen. Selama pandemi, usaha di e-commerce semakin digemari karena kemudahan yang ditawarkan. Biasanya, e-commerce menjual produk dagangan dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga eceran.
5. Warehouse retail
Warehouse adalah fasilitas gudang dengan tipe yang besar tanpa embel-embel. Isinya dipenuhi berbagai produk yang dikemas dalam jumlah besar. Barang-barang yang ada dalam warehouse retail akan dijual kepada konsumen dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga eceran.
Tertarik menjalankan bisnis retail? Apa pun jenis bisnis eceran yang Anda geluti, terutama jika secara offline, penting untuk membekalinya dengan sistem kasir yang mumpuni, seperti aplikasi POS dari Moka.
Aplikasi ini memungkinkan Anda sebagai pemilik bisnis untuk melakukan transaksi pembayaran dari konsumen menggunakan kartu kredit maupun kartu debit. Aplikasi POS dari Moka juga menyediakan fitur untuk pengelolaan karyawan, serta manajemen data, dan feedback dari pelanggan. Yuk, simak informasi lengkap mengenai Moka POS di sini!