Pengertian dan Fungsinya dalam Bisnis

Likuiditas adalah istilah keuangan yang perlu pebisnis ketahui. Dalam menjalankan bisnisnya, suatu perusahaan tentu memiliki banyak kewajiban, salah satunya adalah utang. Bisnis yang berkembang akan membutuhkan dana, dan tak jarang sebuah perusahaan akan berutang untuk mendapatkan modal. Namun, karena dana ini merupakan pinjaman, ada kewajiban untuk membayarnya kembali.

Jika perusahaan memiliki likuiditas yang baik, hal ini tidak akan menjadi masalah besar. Sayangnya, perusahaan dengan kemampuan membayar kewajibannya buruk akan kesusahan dalam menunaikan kewajibannya. Ini menunjukkan bahwa likuiditas adalah aspek yang sangat penting bagi perusahaan. Agar bisa memahami definisi dan fungsi likuiditas, berikut ini penjelasannya.


Pengertian Likuiditas adalah Sebagai Berikut

Arti likuiditas dalam KBBI dan OJK hampir sama. Menurut KBBI, likuiditas adalah kemampuan melunasi kewajiban bayar utang dan sebagainya secara tepat waktu.

Sedangkan, OJK mendefinisikan likuiditas sebagai kemampuan untuk segera melunasi seluruh kewajiban dalam waktu yang singkat. Suatu perusahaan likuid jika memiliki alat pembayaran dalam bentuk harta lancar yang jumlahnya lebih banyak daripada seluruh kewajibannya (liquidity).

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi kewajiban serta utang pada tenggat waktu sesuai kesepakatan. Likuiditas juga mengacu pada harta lancar yang perusahaan miliki, yang nantinya akan perusahaan gunakan untuk melunasi utang tersebut. Tanpa adanya kemampuan ini, perusahaan tidak bisa melakukan aktivitas operasional bisnis secara lancar.


Mengapa Kemampuan Membayar Kewajiban itu Penting?

Pengertian dan Fungsinya dalam Bisnis

Memiliki kemampuan membayar kewajiban yang buruk dapat meningkatkan risiko perusahaan mengalami kebangkrutan. Bagi suatu perusahaan yang memiliki likuiditas buruk, mereka akan kesulitan saat perlu menjual atau mengubah aset yang mereka miliki menjadi uang tunai. Padahal, ada banyak kewajiban yang perlu mereka tuntaskan, seperti membayar karyawan, melakukan produksi, hingga membayar utang.

Aset yang bersifat likuid adalah yang dapat dengan cepat pasar beli atau jual pada harga yang mencerminkan nilai intrinsiknya. Kewajiban-kewajiban jangka pendek pun akan bisa tertutupi jika perusahaan memiliki aset likuid sehingga mereka tidak harus berhadapan dengan situasi krisis kemampuan membayar kewajiban.

Secara universal, uang tunai dianggap sebagai aset yang paling likuid. Hal ini terbukti dengan betapa cepat dan mudahnya aset ini perusahaan ubah menjadi aset lain.

Sebagai contoh, perusahaan A ingin membeli mesin baru seharga Rp3 juta. Pada saat yang bersamaan, perusahaan A memiliki mesin-mesin lain yang bernilai Rp3 juta juga. Meskipun nilainya sama, perusahaan A tidak bisa menukarkan mesin-mesin lama mereka dengan mesin baru sebelum menjualnya dulu untuk mendapatkan uang 3 juta. Ini menunjukkan bahwa aset mesin-mesin itu tidak likuid dan bahwa menggunakan uang tunai adalah cara tercepat.

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Usaha Kecil


Fungsinya Bukan Hanya untuk Mengukur Kemampuan Bayar

Dari sisi manajemen perusahaan, likuiditas berfungsi untuk membuktikan kepada investor bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajiban mereka tepat waktu. Likuiditas yang tinggi akan memancing investor untuk menanamkan modalnya. Untuk memancing investor, Anda bisa buat website toko online menggunakan layanan GoStore.

Sebagai salah satu anak produk Moka POS, website toko online di GoStore bisa membantu memaksimalkan peluang usaha lewat platform omnichannel khusus usaha Anda. Hanya dalam hitungan menit, buat dan atur website yang segalanya dapat Anda pantau dengan mudah. Cek laporan penjualan harian hingga ketersediaan stok barang akan terekam secara otomatis dan bisa diakses melalui Back Office Moka.

Social Commerce

 


Komponen Penting Likuiditas

Menurut Engle dan Lange, kemampuan membayar utang terdiri dari tiga komponen dasar yang saling berkaitan untuk menjaga tingkat likuiditas dan kestabilan ekonomi suatu perusahaan. Ketiga komponen likuiditas adalah:

  • Kerapatan, merujuk pada adanya gap antara harga yang disetujui dengan harga normal suatu produk.
  • Kedalaman, menunjukkan perbedaan jumlah atau volume produk yang dijual dengan yang dibeli pada tingkat harga tertentu.
  • Resiliensi, menjelaskan tentang kecepatan perubahan harga yang cukup signifikan dari harga normal menuju harga efisien. Biasanya, penjelasan tentang komponen resiliensi terjadi jika muncul ketidaksesuaian harga yang tidak stabil akan suatu barang.

Baca Juga: Kegiatan Ekonomi Lancar Jika Pengusaha Miliki Business Plan


Bagi suatu perusahaan, sangat penting untuk menghitung tingkat likuiditas mereka. Likuiditas tak hanya berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi kewajiban jangka pendek. Mengetahui likuiditas adalah sama dengan mendapatkan gambaran akan perkembangan finansial yang bisa perusahaan capai.  

Pastikan agar perusahaan Anda mempunyai rasio likuiditas yang baik agar para investor tertarik untuk menanamkan modal.

Selain itu, pastikan juga laporan keuangan selalu tersusun rapi. Penggunaan sistem kasir mumpuni seperti Moka POS bisa sangat membantu karena mampu mencatat pengeluaran secara otomatis. Semua data yang terekam akan terus diperbarui secara otomatis dan real time, sehingga Anda akan selalu mendapatkan data terbaru yang bisa Anda cek kapan pun.

Anda juga bisa mencari tahu kondisi kemampuan membayar utang Anda dengan menggunakan aplikasi Moka POS yang dilengkapi beragam fitur sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

aplikasi kasir resto untuk opersional usaha anda


Artikel ini bersumber dari blog.mokapos.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!