Bisnis  

Laba ASDP Indonesia Ferry Melonjak 123 Persen Berkat Digitalisasi

redaksiutama.com – Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mengakselerasi digitalisasi layanan tiket ferry berbasis online, baik dengan metode pembayaran menggunakan cashless, barcode, dan juga e-ticketing berbasis website. Cara ini pun telah terbukti mampu meningkatkan laba ASDP Indonesia Ferry hingga 123 persen pada semester I 2022.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin mengatakan, pada semester I-2022, ASDP berhasil mengantongi laba bersih konsolidasi sebesar Rp 340 miliar atau naik 123 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 152,52 miliar.

Enam+

“Untuk semester II-2022, kami proyeksikan dapat mencetak laba sebesar Rp 202,34 miliar atau 100 persen terserap dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Adapun perusahaan membidik total laba tahun ini sebesar Rp 541,06 miliar atau tumbuh 65,82 persem dari laba pada 2021 sebesar Rp 326,30 miliar,” kata Shelvy, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Digitalisasi layanan tiket ferry juga meningkatkan kinerja operasional, ASDP mencatat pertumbuhan yang signifikan setelah menerapkan transformasi layanan digital. Ke depan, menurut Shelvy, ASDP mempertimbangkan untuk menerapkan marine operation system (MOS), sehingga seluruh stakeholder terkait mengetahui keberadaan dan kondisi kapal, termasuk penumpang juga mengetahui jadwal kapal.

ASDP juga berencana menggunakan secara optimal internet of things (IoT) di seluruh sistem operasi pelabuhan dengan target selesai pada akhir 2022.

“Kami akan terus melakukan berbagai terobosan dan inovasi termasuk dalam hal transformasi layanan digital, yang muaranya adalah kepuasan para pelanggan,” tutupr Shelvy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Transformasi

Shelvy mengungkapkan, sejak ASDP telah menerapkan digitalisasi layanan pemesanan tiket secara online (e-ticketing) lewat aplikasi dan website Ferizy pada Mei 2020, khususnya di lintasan utama Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk terbukti memberikan kemudahan bagi para pelanggan.

“Reservasi tiket online Ferizy ini adalah upaya ASDP bertransformasi di era digital sekarang ini, sekaligus upaya kami untuk terus meningkatkan layanan kepada pengguna jasa. Dengan melakukan reservasi tiket secara online, calon penumpang kini makin dimudahkan dan tentunya aman dalam memesan tiket kapal ferry,” paparnya.

Transformasi layanan digital tersebut merupakan komitmen ASDP sebagai BUMN dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa di seluruh Indonesia.

Menteri BUMN Erick Thohir pun memuji transformasi layanan digital melalui Ferizy yang telah dilakukan ASDP sebagai upaya BUMN mengikuti perkembangan zaman.

Menurut Erik, dengan Ferizy, ASDP mampu mengatasi persoalan antrean yang telah terjadi bertahun-tahun di layanan penyeberangan, sehingga secara signifikan menghemat biaya logistik dan mendongkrak pergerakan penyeberangan.

Enam+

Atur Kapasitas dengan Permintaan

Layanan e-ticketing Ferizy bertujuan untuk mengatur keseimbangan antara kapasitas angkut kapal dan demand penumpang maupun kendaraan di setiap pelabuhan, sehingga penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang sesuai dengan kapasitas kapal yang ada.

Artinya, penumpang dan kendaraan hanya diperbolehkan masuk ke pelabuhan (check in) sesuai dengan waktu yang telah dipilih saat membeli tiket dan selanjutnya pengguna jasa akan naik ke kapal dengan sistem first in first out (FIFO) setelah proses check in.

Data ASDP menyebutkan sebelum implementasi Ferizy, pengguna jasa kapal ferry cenderung menyeberang pada malam hari dengan perbandingan 61 persen pada malam hari dan 39 persen siang hari, sehingga membuat produksi malam hari berada di atas kapasitas muat rata-rata kapal dan berakibat antrean kendaraan di pelabuhan.

Namun, pada Lebaran 2022 lalu, pengguna jasa yang dominan menyeberang pada malam hari berhasil tersebar secara merata melalui pembatasan kuota dengan porsi 42 persen malam hari dan 58 persen siang hari di Pelabuhan Merak, Banten, dan 49,7 persen malam hari dan 50,3 persen siang hari di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna jasa sudah tersebar merata di setiap jamnya sesuai dengan jadwal yang dipilih dan kapasitas angkut alat produksi di pelabuhan (flattening the curve).

Total Penumpang

Sejak diluncurkan pada 2020, jumlah user Ferizy terus mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Pada periode 1 Maret 2020 hingga 31 Desember 2020, pengguna Ferizy tercatat sebanyak 438.108 user.

Lalu, periode 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2021, user Ferizy bertambah 354.700 user dan periode 1 Januari hingga 2 September 2022, user Ferizy bertambah lagi sebanyak 385.768 user. Dengan demikian, secara total, user Ferizy hingga 2 September 2022 sudah menembus 1.178.573 user.

Sejalan, jumlah penumpang yang menyeberang di total empat pelabuhan yang menerapkan tiket online Ferizy juga terus mengalami peningkatan secara signifikan. Pada periode 1 Maret-31 Desember 2020, total jumlah penumpang ASDP mencapai 7.004.012 orang.

Lalu, jumlah penumpang yang menyeberang periode 1 Januari-31 Desember 2021 mencapai 11.293.177 penumpang dan jumlah penumpang yang menyeberang pada periode 1 Januari-2 September 2022 tercatat 11.659.275 penumpang.

Secara total, penumpang yang menyeberang pada periode 1 Maret 2020 hingga 2 September 2022 mencapai 30 juta orang.

error: Content is protected !!
Exit mobile version