Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Jepang segera tingkatkan kekuatan kemampuan serangan balik terhadap musuh yang melakukan serangan balik peluru kendali (rudal) ke wilayah Jepang di masa depan.
“Mengenai lingkungan keamanan di sekitar Jepang, termasuk “kemampuan countertack” kita akan segera meningkatkan kekuatan pertahanan secara drastis, dengan mengatakan bahwa itu dalam situasi yang sulit, seperti menyebarkan sejumlah besar rudal balistik di berbagai daerah di Jepang,” papar Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada (66) siang ini (29/8/2022).
Menteri Hamada lulusan Universitas Senshu Jepang itu melihat tantangan dalam situasi internasional saat ini adalah perang dan perintah yang ada telah ditantang secara serius. Belum lagi krisis baru yang ada saat ini seperti perang Ukraina dan Rusia.
“Kita telah memasuki jaman seperti itu,” tekannya lagi.
Selain itu, tentang lingkungan keamanan di sekitar Jepang, “Sejumlah besar rudal balistik dikembangkan dan dikerahkan di daerah sekitar Jepang dan sekali ditembakkan, rudal mencapai Jepang dalam waktu yang sangat singkat, yang kemungkinan akan menyebabkan kerusakan parah pada kehidupan dan properti warga di Jepang. Kita memiliki rasa krisis yang tinggi saat ini.”
“Berdasarkan kesadaran akan masalah apakah orang -orang siap untuk melindungi kehidupan dan kehidupan rakyat, tidak hanya peningkatan kemampuan intersepsi rudal, tetapi juga kemampuan serangan balik Jepang.”
Menurutnya hal tersebut sangat realistis tanpa menghilangkan opsi apa pun.
“Saya akan melakukannya melalui revisi seperti strategi keamanan nasional sampai akhir tahun, dan untuk memeriksa penguatan drastis pasukan pertahanan Jepang dalam waktu dekat ini,” tekannya lebih lanjut.
Di sisi lain, Menteri Hamada berkata, “Kadang -kadang itu adalah elang dan terkadang merpati. Saya ingin melakukannya dengan keseimbangan yang terbaik.”
Menteri Hamada dari Sekolah Menengah Kisarazu prefektur lokal yang bergengsi. Lalu belajar di luar negeri di Hills Dale College. Setelah kembali ke Jepang dan lulus dari Departemen Administrasi Bisnis, Universitas Senshu, ia memasuki kantor Michio Watanabe, dan menjabat sebagai Sekretaris Menteri Watanabe.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.