Gerakan Literasi Nasional Tidak Hanya di Sekolah, Tapi Juga di Taman Baca

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa terus menggalakkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) guna meningkatkan keterampilan masyarakat.

Selain di lingkungan sekolah, GLN juga telah dilakukan di taman baca masyarakat.

Baca juga: Lebih dari 4 Juta Eksemplar Buku Dikirim ke Daerah 3T untuk Dukung Gerakan Literasi Nasional

“Gerakan Literasi Nasional itu tidak hanya di sekolah. Kebetulan saja untuk kali ini sasarannya alamatnya sekolah,” kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof. E. Aminudin Aziz di Percetakan Gramedia Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).

Ia menambahkan gerakan literasi ini dilakukan sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015. Upaya tersebut dilakukan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (Diklusepa).

“Kami menggarap sekitar 4.800 taman baca masyarakat dan juga ada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), ini semua bagian yang terintegrasi dengan program Gerakan Literasi Nasional,” ujarnya.

Selain GLN di lingkungan sekolah, ada pula di lingkup masyarakat hingga literasi keluarga. Dalam pelaksanaannya, gerakan literasi tersebut juga dilakukan bersama sejumlah intansi pemerintah terkait.

Diketahui, sebanyak 560 judul yang terdiri atas 540 judul buku SD dan 20 judul buku PAUD dikirimkan dari perusahaan percetakan PT Gramedia berkolaborasi dengan Pos Indonesia untuk pengiriman ke daerah 3T regional satu.

Baca juga: Banyak Perempuan Terjun di Teknologi Industri, Praktisi: Perlu Diimbangi Literasi Keamanan Siber

Total buku yang dikirimkan ke 41 kabupaten/kota regional empat ini mencapai 4.038.946 eksemplar untuk buku SD serta 46.640 eksemplar untuk buku PAUD.

Secara khusus pada tahun 2022 ini, sebagaimana arahan Mendikbudristek, Badan Bahasa melakukan pencetakan dan pengiriman buku pengayaan literasi serta modul literasi-numerasi untuk jenjang SD ke daerah 3T.

Baca juga: Kompas Gramedia Dukung Peningkatan Literasi di IKN, Rayakan 10 Tahun Diaspora Indonesia Global

Adapun sekolah yang menjadi sasaran pengiriman buku ini adalah 7.609 SD yang memiliki nilai literasi AN (Asesmen Nasional) tahun 2021 rendah dan 5.963 PAUD yang memiliki peserta didiknya berusia 5-6 tahun yang tersebar di 81 Kabupaten/Kota yang masuk kategori 3T. 

Dalam penyediaan modul literasi-numerasi dan penentuan sekolah sasaran tersebut, Badan Bahasa telah dibantu oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP); Direktorat PAUD; dan Direktorat SD, Kemendikbudristek.

Buku-buku pengayaan literasi dan modul literasi-numerasi ini diharapkan mampu mendorong praktik baik literasi baca-tulis di sekolah-sekolah di wilayah 3T sehingga tingkat literasi anak-anak di daerah tersebut dapat meningkat.

Adapun jumlah buku yang dicetak oleh Badan Bahasa tahun 2022 ini yaitu sebanyak 20 judul buku PAUD (119.260 eksemplar) dan 540 judul untuk buku SD (12.767.902 eksemplar).


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!