Biaya Pembangunan Kereta Cepat di China Lebih Murah, Kok Indo Mahal?

2 menit

Biaya pembangunan kereta cepat China ternyata termasuk paling murah dibandingkan dengan negara di Eropa atau Amerika. Apa alasannya?

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kembali menuai sorotan, Property People.

Hal ini menyusul membengkaknya biaya pembangunan menjadi US$8 miliar atau setara Rp114,24 triliun.

Namun, menurut Bank Dunia, rupanya biaya pembangunan kereta cepat China paling murah dibandingkan negara lain.

Hal ini terungkap dalam laporan berjudul High-Speed Railways in China: A Look at Construction Costs.

Lantas, apa alasan biaya proyek kereta cepat China lebih murah?

Simak ulasannya di bawah ini, yuk!

Biaya Pembangunan Kereta Cepat China Murah

Biaya Pembangunan Kereta Cepat di China Lebih Murah, Kok Indo Mahal?

Sumber: republika.co.id

Melansir detik.com, ada sejumlah alasan kenapa biaya proyek kereta cepat China lebih murah.

Berdasarkan laporan Bank Dunia, proyek kereta cepat China sepertiga lebih rendah dibandingkan negara lain.

Laporan itu mencatat bahwa biaya pembangunan kereta cepat di China senilai US$17 hingga US$21 juta per kilometer (km) dengan rasio jembatan dan terowongan yang tinggi.

Nah, rupanya nilai tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya pembangunan kereta cepat di Eropa.

Di Eropa, biaya proyek kereta cepat sebesar US$25-US$39 juta per km.

Sementara itu, pembangunan kereta cepat di California, Amerika Serikat diperkirakan mencapai US$56 juta per km.

Bank Dunia dalam laporannya mengungkap beberapa alasan kereta cepat di China murah.

Salah satunya karena rendahnya biaya tenaga kerja China.

Alasan Biaya Pembangunan Kereta Cepat China Murah

Sumber: kcic.co.id

Dalam laporan tersebut, biaya pembangunan kereta cepat di China tergolong rendah karena dipengaruhi berbagai faktor.

Mulai dari rendahnya biaya tenaga kerja di China hingga biaya pengadaan tanah.

Selain itu, pada tingkat program, deklarasi rencana jangka menengah yang kredibel dari pemerintah untuk pembangunan kereta cepat sepanjang 10.000 km di China selama periode 6-7 tahun.

Hal ini mampu mendorong komunitas pemasok konstruksi dan peralatan untuk membangun megaproyek tersebut dengan kapasitas yang tinggi.

Alhasil, menyebabkan biaya unit yang lebih rendah sebagai akibat dari pengembangan berbagai sumber lokal yang kompetitif untuk konstruksi (pekerjaan tanah, jembatan, terowongan, kereta EMU, dll) yang mengadopsi mekanisasi dalam konstruksi dan manufaktur.

Kemudian, faktor lainnya adalah volume besar dan kemampuan untuk mengamortisasi investasi modal dalam peralatan konstruksi berbiaya tinggi di sejumlah proyek berkontribusi pada penurunan biaya per unit.

Lalu, biaya pengadaan tanah dan pemukiman kembali yang relatif rendah, lokalisasi desain, pembuatan barang, komponen, serta standardisasi desain untuk tanggul, jalur, jembatan, elektrifikasi, sinyal dan sistem komunikasi.

Dengan beberapa faktor tersebut, biaya proyek kereta cepat di China lebih murah.

Pemerintah China mampu menekan proyek kereta cepat jauh lebih murah dari pada proyek-proyek serupa di negara lain.

***

Semoga artikel bermanfaat.

Simak juga informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Temukan hunian favorit, salah satunya dari Citra Maja Raya!

Jangan lewatkan penawaran menarik di www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!