Tagar Copot Fadil Imran Nyaring di Twitter, Imbas Pelukan Emosional atas Ferdy Sambo

Jakarta: Tagar #copotjugafadil menjadi trending di Twitter. Lebih dari 12,8 ribu cuitan bersaut pada Jumat, 22 Juli 2022. Fadil yang dimaksud adalah Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal (Irjen) Fadil Imran.
 
Tagar itu diramaikan oleh warganet akibat viralnya momen pelukan emosional Kapolda Metro Jaya Fadil Imran dengan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Irjen Ferdy Sambo. Pelukan itu terjadi tak lama setelah ramainya kasus aksi baku tembak di rumah Ferdy Sambo.
 
Adanya peristiwa itu membuat banyak warganet menuliskan komentar:

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Jika kerja Tim Pencari Fakta yg dibentuk oleh Pak Kapolri obyektif, maka tak ayal Kapolda Fadil jg harus di non-aktifkan segera demi transparansi penyidikan,” tulis akun Twitter @ibnoeAhmad4
 
“#CopotJugaFadil karena terlalu kelam kalau tidak dinonaktifkan, gak fair dengan yang lain,” tulis @sulaima88004037
 
“Jadi inget film anak-anak teletubis..berpelukaaan..” tulis @SusiMul11483855
 
“Seorang kepala negara berhak mengintervensi untuk menegakan keadilan…Kami tunggu tindakan tegas #CopotJugaFadil,” tulis @endien151109.
 
Dilansir dari Antara, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menilai momen pelukan antara Irjen Fadil dan Irjen Ferdy Sambo itu sebagai penanda ‘kedekatan’. Ia meragukan kasus baku tembak ini bisa ditangani dengan benar oleh Polda Metro Jaya.
 
“Dengan demikian, sebaiknya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil juga dinonaktifkan untuk memperlancar proses penyelidikan,” ucapnya di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2022.
 
Kasus baku tembak sesama polisi yang menewaskan Brigadir J kini ditarik Polda Metro Jaya dari Polres Metro Jakarta Selatan. “Itu peluk-pelukan sambil nangis-nangisan jadi kami ragukan juga objekvitasnya,” ujar dia.
 
Baca: Autopsi Ulang Brigadir J, Dokter Forensik Beberkan Faktor Kesulitannya
 
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menilai momen pelukan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Irjen Ferdy Sambo di tengah penyelidikan tewasnya Brigadir J bermasalah dan memalukan karena diekspose ke ruang publik.
 
“Karena diekspose jadi masalah,” ucap Benny.
 
Benny memastikan Polri sudah sesuai prosedur dan transparan dalam mengungkap kasus baku tembak antaranggota yang menewaskan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo. (Devi Syafira)
 

(UWA)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!