Kolaborasi Desain Pemenang Sayembara Bangunan Gedung IKN Butuh 2 Bulan

Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengolaborasikan karya-karya pemenang sayembara perancangan kawasan dan bangunan gedung di Ibu Kota Nusantara (IKN). Termasuk perancangan untuk Istana Wakil Presiden.
 
Basic design-nya ini tentu kami harus kolaborasikan. Kalau tadi Istana Wapres kan pemenangnya ada dua, ya nanti akan dikolaborasikan, kami ambil unsur-unsur mana dari Huma Betang Umai, mana yang dari Istana Kerakyatan,” kata Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Senin, 18 Juli 2022.
 
Kolaborasi dalam penyusunan desain dasar Istana Wapres tersebut membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua bulan.
 

“Jadi nanti setelah ada basic design kami baru bisa mengira-ngira pembangunan untuk Istana Wapres, nanti kami bisa sampaikan saat kami umumkan untuk lelang,” ujarnya.






Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Diana menuturkan pihaknya juga akan mengolaborasikan berbagai karya pemenang sayembara untuk kategori lain seperti untuk Kompleks Perkantoran Legislatif, Kompleks Peribadatan, dan Kompleks Yudikatif.
 
Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung di IKN Nusantara dibuka pada 28 Maret 2022. Proses Penjurian Tahap 1 dilakukan pada 6-10 Juni 2022 untuk menentukan tiga desain terbaik.
 
Pemeringkatan tiga besar karya dilakukan pada 20-22 Juni 2022. Kemudian proses penetapan pemenang yang dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama dewan juri.
 
Terdapat 248 partisipan yang mendaftar sayembara dan 79 di antaranya lolos verifikasi. Untuk Kompleks Perkantoran Yudikatif, juara pertama dimenangkan oleh karya berjudul Adil Ka Talino, juara kedua dengan judul karya Paramarta dan juara ketiga adalah Cakra Nusantara.
 

Untuk Kompleks Istana Wakil Presiden diputuskan tidak ada juara pertama, namun terdapat dua karya yang ditetapkan sebagai juara kedua yakni karya berjudul Huma Betang Umai dan Istana Kerakyatan, dan juara ketiga dengan karya berjudul Dwi Arya Wibawa.
 
Sementara itu untuk kompleks peribadatan, tiga karya terpilih ditetapkan sebagai juara kedua yaitu karya berjudul Humanity Beyond Religion, Cahaya Batang Haring Nusantara, dan Akur Rukun.
 
Selanjutnya untuk kompleks perkantoran legislatif juga diputuskan tidak ada juara pertama, tetapi terdapat dua karya sebagai juara kedua yakni Sasana Swara Nusantara dan Rajut Swara Indonesia. Juara ketiga dimenangkan oleh Lingkar Demokrasi.
 
Para pemenang mendapat penghargaan berupa uang tunai dengan rincian juara I sebesar Rp500 juta, juara II sebesar Rp250 juta, dan juara III sebesar Rp150 juta.
 

(KIE)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!