“Saya sudah melakukan komunikasi dengan rekan-rekan gubernur, rekan-rekan gubenur prinsip setuju mendukung,” kata Tito di TMII, Jakarta, Minggu, 17 Juli 2022.
Tito mengaku telah membentuk tim untuk mengecek setiap anjungan. Tim diminta membuat klasifikasi kerusakan setiap anjungan yang ada di TMII.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Mana yang rusak ringan, sedang, berat, dan ada yang belum memiliki anjungan,” ujar dia.
Eks Kapolri itu memaparkan ada 19 anjungan dengan kerusakan ringan, tapi struktur bangunannya masih bagus. Ada pula anjungan yang mengalami kerusakan sedang. Selain itu, ada provinsi yang belum memiliki anjungan di TMII, seperti Kalimantan Utara (Kaltara).
“Nanti kita koordinasikan untuk mendapatkan lahan supaya ada anjungan. Ada juga anjungan yang di lokasinya bersama, itu untuk provinsi baru saat itu, Bangka Belitung, Gorontalo, dan lain-lain,” papar Tito.
Tito menyebut total biaya renovasi TMII yang dibutuhkan sekitar Rp45-Rp50 miliar untuk seluruh provinsi. Pendanaan tersebut dapat menggunakan anggaran pemerintah daerah, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau corporate social responsibility (CSR) di daerahnya masing-masing.
“Khusus yang anjungan-anjungan ini kan Pemda, tanahnya juga dihibahkan kepada Pemda, kemudian pengelolaannya juga oleh Pemda,” ungkap Tito.
Mensesneg Pratikno berharap para kepala daerah segera berpartisipasi untuk melakukan upaya perbaikan atau renovasi tersebut. Pemerintah juga merencanakan di akhir Agustus nanti akan menggelar kegiatan di TMII, berupa soft launching yang berkaitan dengan kegiatan G20.
“Mengapa Pak Mendagri juga ikut berkunjung ke sini, kami minta tolong kepada Pak Mendagri untuk menjamin agar masing-masing provinsi segera merenovasi memperbaiki anjungan-anjungan provinsi sesuai dengan desain yang sudah dirancang oleh Kementerian PUPR dan juga TWC,” ujar Pratikno.
(AGA)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.