redaksiutama.com – Sebanyak sepuluh tentara dan 19 tersangka kriminal tewas dalam operasi besar-besaran untuk menangkap seorang putra pengedar narkoba yang dipenjara, Joaquin “El Chapo” Guzman.
Dilansir AFP, Sabtu (7/1/2023), Pemerintah Meksiko menyatakan penangkapan itu diwarnai dengan baku tembak dramatis yang merusak tiga pesawat dan menebar teror di bandara setempat.
Ovidio Guzman, yang dijuluki “El Raton” (Si Tikus), diduga membantu menjalankan operasi ayahnya sejak mantan bos kartel Sinaloa itu diekstradisi ke Amerika Serikat pada 2017.
Pria berusia 32 tahun itu ditangkap Kamis di kota barat laut Culiacan dan diterbangkan ke Mexico City dengan pesawat militer setelah enam bulan kerja intelijen untuk melacaknya.
“Sepuluh anggota militer … sayangnya kehilangan nyawa mereka dalam menjalankan tugas,” kata Menteri Pertahanan Luis Cresencio Sandoval kepada wartawan, menambahkan 19 “pelanggar hukum” juga tewas dalam operasi itu.
Seorang kolonel yang memimpin batalion infanteri termasuk di antara yang gugur. Timnya diserang setelah penangkapan dilakukan.
Adapun, 35 tentara lainnya menderita luka tembak dan dibawa ke rumah sakit, sementara 21 pria bersenjata ditangkap.
Sandoval mengatakan sebuah pesawat penumpang yang baru saja akan lepas landas dari bandara Culiacan, serta dua pesawat Angkatan Udara Meksiko, dihantam saat anggota Kartel Sinaloa melancarkan serangan hebat untuk menyelamatkan bos mereka yang ditangkap.
Pesawat angkatan udara “harus melakukan pendaratan darurat” setelah menerima “sejumlah besar dampak,” kata Sandoval.
Tidak ada korban luka akibat serangan pesawat tersebut.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan hadiah hingga US$ 5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Ovidio Guzman. Dia dituduh sebagai pemain kunci dalam kartel Sinaloa yang terkenal.
Tembakan dan pembakaran mengguncang Culiacan setelah penangkapan pada Kamis (5/1/2023), yang terjadi ketika Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador bersiap untuk menyambut rekannya dari AS Joe Biden pekan depan untuk pertemuan puncak para pemimpin Amerika Utara di mana keamanan diharapkan menjadi agenda utama.