Investor Ancam Elon Musk, Disuruh Jual Murah Twitter

redaksiutama.com – Seorang investor Twitter mendesak Elon Musk untuk menjual perusahaan tersebut dengan harga US$14,26 miliar (sekitar Rp 222 triliun). Nominal itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga yang dibayar Musk ketika membeli Twitter pada bulan Oktober 2022 lalu, yakni US$44 miliar (sekitar Rp 687 miliar).Investor bernama Leonidas Raisini tersebut memamerkan surat penawaran yang ia kirim ke Musk di Twitter. Dalam surat tersebut, ia mengaku kecewa dengan kepemimpinan Musk. “Sebelum Anda mengakuisisi Twitter, saya telah berinvestasi di Twitter karena saya percaya potensinya untuk menjadi platform kebebasan berbicara, dan saya percaya kebebasan berbicara adalah keharusan masyarakat untuk berfungsinya demokrasi,” begitu Raisini membuka suratnya, dikutip CNBC Indonesia (5/1/2023) dari akun Twitter @iamraisini.Namun, sejak Anda mengakuisisi Twitter, Anda tidak menepati janji untuk mengakomodir kebebasan berbicara. Twitter telah menjadi tempat berkembangnya kebencian dan terorisme online. Saya sekarang menyadari bahwa Twitter tidak akan berkembang dan melayani masyarakat dalam bentuknya saat ini, di bawah pemiliknya saat ini,” ia melanjutkan.

Lebih lanjut, ia mengatakan Twitter sebaiknya diubah sebagai perusahaan publik, di mana pengguna bisa turut menjadi pemilik. “Bersama-sama dengan pengguna, kita bisa membentuk badan pengelola Twitter di bawah kepemimpinan yang dapat menghormati kebebasan berbicara, tanpa menyebarkan disinformasi dan kebencian,” ia menjelaskan.

Di akhir suratnya, Raisini mengatakan telah mengamankan dana untuk mengambilalih kepemilikan Twitter. Ia menawarkan diri untuk membeli 100 persen Twitter dengan harga US$ 18,53 (sekitar Rp 285 ribuan) per saham secara tunai. Nilai itu akan membuat total pembelian US$14,26 miliar (sekitar Rp 222 triliun).

Ancaman untuk Musk

Raisini yakin dirinya telah memberikan penawaran terbaik, kendati nominal tersebut jauh di bawah harga beli Musk. Ia seakan mengancam Musk jika tak mengindahkan penawaran tersebut.

“Penawaran saya adalah penawaran terbaik, dan jika tidak diterima, saya perlu mempertimbangkan kembali posisi saya sebagai pemegang saham dan akan menarik investasi saya,” kata dia.

Musk menjadikan Twitter sebagai perusahaan pribadi pada bulan Oktober, dan mengatakan dia ingin meningkatkan kebebasan berbicara di platformnya dan menghapus akun bot. Sejak dia mengambil alih, Twitter telah digugat oleh ribuan pekerja yang di-PHK dan menghadapi eksodus pengiklan dan selebritas yang menggunakan situs tersebut.

Pada Desember 2022, ia mengatakan akan mengundurkan diri sebagai CEO Twitter segera setelah menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk menerima pekerjaan itu.

Sementara itu, Raisini adalah seseorang yang mengaku menjadi salah satu investor Twitter. Di profil Twitter, LinkedIn, dan situs webnya, Raisini mengatakan bahwa dia adalah produser musik, DJ, dan angel investor di Apple, Tesla, Virgin Galactic, dan Twitter.

Raisini sudah beberapa kali mengkritik Musk. Dalam utas Twitter di bulan November, Raisini menyebut Musk sebagai pembohong patologis, penipu, dan penjahat super.Suratnya kepada Musk menampilkan kop surat Raisini Ltd., sebuah perusahaan London. Companies House, daftar perusahaan pemerintah Inggris, mendaftarkan bisnis tersebut sebagai tidak aktif, sebagaimana dikutip dari Business Insider. Raisini Ltd. tidak menanggapi beberapa permintaan komentar.

error: Content is protected !!