Terinspirasi “The Menu”, 10 Etika Fine Dining yang Perlu Diperhatikan

redaksiutama.com The Menu , film yang dibintangi Anya Taylor-Joy dan Ralph Fiennes, sudah mulai bisa disaksikan di Disney Hotstar.

Tayangan bergenre horror, thriller, komedi ini begitu dinantikan publik karena berbagai review positif yang diterimanya.

Selain itu, The Menu menghadirkan konsep fine dining sebagai bagian plot utamanya.

Selalu menarik menyaksikan para karakter menikmati jamuan makan formal dengan makanan yang unik dan etika yang wajib dipatuhi.

Etika yang harus dipatuhi ketika fine dining, seperti di The Menu

Etika saat menghadiri fine dining biasanya diajarkan di sekolah kepribadian atau dipelajari langsung dari pakarnya.

Kita mungkin tidak akan menerapkannya dalam kebanyakan aktivitas harian.

Namun kemampuan ini penting jika kita menikmati sajian di restoran mewah atau diundang dalam acara formal.

Agar tidak perlu gugup ketika tiba waktunya diperlukan, berikut adalah berbagai etika fine dining yang perlu diperhatikan.

Jangan pernah mengangkat buku menu dari meja

“Dalam jamuan formal, menu harus selalu menyentuh meja di satu tempat,” ujar pakar etika asal London, Myka Meier.

Jika kita ingin membacanya, pastikan bagian bawahnya, atau setidaknya satu bagiannya, masih menyentuh meja, meskipun dorongan rasanya ingin mendekatkannya ke wajah agar lebih jelas.

Minum dari sisi gelas yang sama persis

Setelah menyesap dari gelas, kita harus menyesap dari tempat yang sama persis di gelas itu sepanjang jamuan makan berlangsung.

“Saat Anda minum, Anda ingin minum dari tempat yang sama di gelas setiap saat untuk menghindari bekas bibir itu, entah itu dari minyak alami atau chapstick atau lipstik,” kata Meier.

“Lalu Anda meletakkan gelas itu kembali di tempat yang sama di mana kamu mengambilnya.”

Jangan berdenting

Jangan pernah mendentingkan gelas atau peralatan makan bahkan saat bersulang.

“Dentingan sorakan dapat merusak kaca, terutama jika Anda menggunakan peralatan gelas yang sangat halus,” pesan Meier, yang menjadi konsultan serial Downton Abbey.

“Dalam jamuan yang sangat formal, semakin sedikit kebisingan yang kita buat, semakin baik.”

Jaga pinggiran piring tetap bersih

Etika ini perlu dilakukan sebagai cara kita menghormati staf layanan yang harus membersihkan piring dengan memegang tepiannya.

Sisihkan bagian yang tidak dimakan di bagian kiri atas piring

“Bagian kiri atas piring Anda untuk dibuang,” kata Meier.

Misalnya ada kulit lemon yang tidak ingin dimakan, tulang ikan atau sisa makanan lainnya.

Selalu letakkan roti di atas piring

Jangan pernah mengangkat roti dari piring kecuali ingin memasukkannya ke mulut kita.

Artinya, kita harus mengolesi roti saat masih di atas piring, tetapi jangan mengolesi seluruh irisan sekaligus.

Putuskan potongan yang akan dimakan, berikan mentega, lalu angkat potongan itu untuk dimasukkan ke dalam mulut.

Cara ini berlaku juga untuk bagel, muffin, biskuit, dan produk sejenis roti lainnya.

Lipat serbet dengan lipatan ke arah badan kita sebelum meletakkannya di pangkuan

Serbet harus dilipat dua dengan lipatan menghadap ke arah tubuh kita.

“Kita tidak pernah menghapus noda, kami mengoleskan noda,” kata Meier.

“Dan kemudian kita tutup serbetnya sehingga semua noda tetap tertutup di bagian dalam serbet, jadi Anda tidak akan pernah lagi membuat presentasi yang berantakan untuk tamu Anda.”

Jangan mengatakan ingin ke kamar kecil

Bukan berarti kita dilarang pergi ke kamar kecil selama gelaran fine dining tersebut.

Poinnya adalah untuk tidak mengatakannya secara terang-terangan di hadapan orang lain yang sedang bersantap.

Katakan saja jika kita perlu keluar sebentar namun tak perlu menguraikan alasannya.

Jangan katakan ‘selamat makan

Etika fine dining lain yang penting adalah tak perlu mengatakan ‘selamat makan’, ‘bon appetit’ atau kalimat serupa lainnya.

“Itu menunjukkan bahwa Anda sangat lapar sehingga Anda dapat melompat ke makanan apa pun yang akan melewati mulut Anda,” kata pelatih etiket Marie de Tilly.

Ia menyarankan untuk berkata ‘selamat menikmati’ sebagai kalimat yang lebih sopan.

Tinggalkan satu gigitan di piring

Jangan habiskan seluruh makanan di piring tanpa tersisa sama sekali.

Sebaliknya, sisakan satu gigitan sebagai tanda kita menikmati makanannya namun tidak terlalu kelaparan.

Piring yang licin menandakan kita masih lapar atau porsi makanan yang disajikan tidak cukup.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!