Inggris-Prancis-Spanyol Wajibkan Tes Negatif Corona bagi Pelancong China

redaksiutama.com – Para pelancong yang tiba dari China akan diwajibkan menjalani tes virus Corona (COVID-19) setibanya di tiga negara Eropa, yakni Inggris, Prancis dan Spanyol. Kewajiban tes Corona itu diberlakukan setelah ledakan kasus COVID-19 melanda wilayah China, yang membuat kewalahan rumah sakit setempat.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (31/12/2022), ketiga negara itu bergabung dengan deretan negara lainnya, seperti Korea Selatan (Korsel), Israel, Italia, Jepang, India, Malaysia, Taiwan dan Amerika Serikat (AS), yang telah memberlakukan wajib tes Corona dengan hasil negatif untuk setiap pelancong dari China.

Ketentuan baru wajib tes Corona diberlakukan bagi seluruh pelancong dari daratan utama China dalam upaya menghindari impor varian-varian baru Corona.

Untuk Inggris , persyaratan wajib tes Corona dengan hasil negatif itu akan berlaku untuk para pelancong yang tiba dari China pada 5 Januari 2023 mendatang.

Sementara di Prancis , otoritas setempat menyatakan pada Jumat (30/12) bahwa pihaknya akan mewajibkan para pelancong dari China untuk menunjukkan hasil tes negatif Corona yang diambil kurang dari 48 jam sebelum keberangkatan. Tes Corona secara acak juga akan dilakukan terhadap para pelancong yang tiba.

Untuk Spanyol , persyaratan wajib tes Corona akan diwajibkan mulai Sabtu (31/12) waktu setempat hingga setidaknya 15 Februari mendatang. Kementerian Kesehatan Spanyol dalam pernyataannya mengumumkan setiap pelancong yang tiba dari China wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan tes Corona.

“Kekhawatiran utama terletak pada kemungkinan munculnya varian-varian baru di China yang belum bisa dikendalikan,” ucap Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias dalam konferensi pers pada Jumat (30/12) waktu setempat.

“Mengingat situasi kesehatan di negara tersebut, kami menyadari pentingnya bertindak dengan koordinasi, tetap juga pentingnya bertindak cepat,” cetusnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Kementerian Kesehatan Spanyol juga mengumumkan bahwa penerbangan pertama dari China yang akan terdampak aturan baru ini dijadwalkan tiba di bandara Madrid pada Sabtu (31/12) sore, sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Lonjakan kasus Corona yang melanda China beberapa waktu terakhir, telah membuat kewalahan rumah-rumah sakit setempat saat pembatasan mulai dilonggarkan demi memperingan dampak ekonomi dan usai meluasnya aksi protes nasional.

Sejumlah negara, termasuk AS, memberlakukan pembatasan untuk semua pelancong dari China setelah negara itu mengakhiri aturan wajib karantina yang mendorong banyak warga melakukan perjalanan ke luar negeri.

Namun badan kesehatan Uni Eropa menyatakan pembatasan semacam itu tidak diberlakukan oleh bloknya. Contohnya Swiss yang menegaskan akan tetap membuka perbatasan untuk kedatangan dari China.

error: Content is protected !!