redaksiutama.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kerap mengungkapkan bahwa dirinya salah satu pengusaha berhasil dan berasal dari Indonesia Timur. Bahlil lahir di Banda, Maluku 46 tahun lalu, dikenal sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2015-2019 hartanya mencapai Rp 301 miliar berdasarkan e-lhkpn hingga Maret 2022 dikutip Rabu (28/12/2022).
Harta terbesar Bahlil didominasi tanah dan bangunan yang mencapai Rp 283,12 miliar. Bagaimana tidak, Bahlil setidaknya memiliki 18 bidang tanah yang tersebar di Jayapura hingga 15 bidang, Gianyar satu bidang, dan dua bidang tanah di Jakarta Selatan.
Sedangkan untuk alat transportasi, Bahlil hanya memiliki dua mobil yang dibeli dengan hasil sendiri yakni Toyota Harier 2007 dan Honda CRV 2010 dengan total Rp 136 juta. Sementara surat berharga yang dimiliki Bahlil mencapai Rp 2 miliar dan kas serta setara kas sebesar Rp 16,13 miliar. Harta Bahlil pun mencapai Rp 301 miliar dan tidak ada sepeser pun utang yang tercatat.
Padahal, Bahlil juga pernah mengalami masa kecil yang sulit dengan berjualan kue ketika duduk di bangku sekolah. Ia juga menjalani pekerjaan menjadi supir angkot mulai SMA sampai mahasiswa.
Bahlil bahkan mengatakan kalau ia pernah menderita busung lapar ketika kuliah. Lelah dengan hidup miskin, Bahlil pun termotivasi untuk bangkit demi mengubah jalan hidupnya.
“Saya pengusaha by nasib. Dulu waktu SMP jualan kue, pernah jadi kondektur angkot sampai mahasiswa saya supir angkot. Perjuangan itu saya lakukan dari kecil. Saya sudah capek miskin, terus ketika semester 7 saya berpikir bahwa penderitaan ini harus berakhir. Akhirnya saya mencoba menjadi pengusaha,” papar Bahlil di acara Milenial Fest.
Sebelum menjadi pengusaha sukses seperti sekarang, pria 42 tahun itu pernah bekerja menjadi karyawan bank selama enam bulan. Kemudian ia berhenti dan memutuskan untuk bekerja di tempat lain.
Bahlil berhasil bekerja di perusahaan konsultan keuangan dan menghasilkan profit hingga miliaran rupiah. Tak heran ketika menginjak usia 25 tahun, Bahlil bisa mendapatkan gaji Rp35 juta sebulan.
Belum cukup puas dengan gaji tersebut, Bahlil memilih resign dan ingin membangun perusahaan sendiri. Teman-temannya sempat heran karena keputusannya kala itu.
“Saya mengundurkan diri saya bangun perusahaan sendiri dan mengalami jatuh-bangun. Pernah membuat perusahaan tanpa ada kantor, saya sebutnya sekretariat berjalan. Saya ketik di rental komputer, kirim surat dengan cap, sampai akhirnya bisa kayak sekarang,” cerita Bahlil lagi.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia itu kini sudah merasak hasil kerja kerasnya berbisnis. Perusahaan yang dirintisnya, PT. Rifa Capital telah memiliki holding dari sepuluh perusahaan.
Pria lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi Port Numbay Jayapura itu juga memiliki banyak jenis usaha, mulai dari sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi.