Bikin Takjub! Pria Ini Beli Bangkai Pesawat Rp 1,5 M dan Disulap Jadi Rumah

redaksiutama.com – Bruce Campbell terobsesi dengan mimpi masa kecilnya bisa tinggal dan hidup di dalam pesawat. Bangkai pesawat dijadikan rumah yang nyaman untuk dirinya.

Insinyur kelistrikan berusia 73 tahun itu bercerita mimpi gilanya dimulai ketika dia melihat boneyard atau kuburan pesawat di televisi ketika usianya baru 15 tahun. Nah di dalam pikirannya dia mengatakan harus bisa menyulap salah satu dari bangkai pesawat itu menjadi hunian impian.

Mimpi itu terus disimpan di dalam pikiran Bruce hingga puluhan tahun lamanya. Hingga akhirnya pada 1999, Bruce memutuskan untuk membuat mimpi itu menjadi kenyataan. Dirinya sampai menyewa perusahaan penyelamat atau salvage company untuk mencarikannya bangkai pesawat.

Setelah berbulan-bulan mencari, Bruce akhirnya menemukan sebuah pesawat jet Boeing 727 berkapasitas 200 penumpang berukuran 1.066 kaki persegi dan beratnya sekitar 70.000 pon. Tapi sebagai tips, Bruce tidak menyarankan untuk mencari bangkai pesawat dengan bantuan salvage company.

“Saat Anda tinggal dalam struktur seperti ini, Anda merasa sedikit lebih puas dengan hidup Anda. Apalagi, jika Anda seorang insinyur, ilmuwan, atau siapa pun yang menghargai keanggunan dan keindahan teknologi kedirgantaraan, ini adalah tempat yang lebih bahagia untuk ditinggali,” ujar Bruce dilansir CNBC, Selasa (27/12/2022).

Bruce membayar US$ 100 ribu untuk bangkai pesawat itu, bila ditaksir dengan nilai tukar mata uang terkini uang sebesar itu diperkirakan setara Rp 1,55 miliar (kurs Rp 15.500).

Setelah dibeli, pesawat itu langsung diterbangkan dari Yunani ke Oregon untuk dipersiapkan sertifikat kepemilikannya. Kebetulan, Bruce sudah punya tanah pribadi seluas 10 hektare di Hillsboro, kawasan yang berada di pinggiran kota Portland.

Mesin dan elemen pesawat dilepas untuk dijadikan rumah. Cek halaman berikutnya.

Selanjutnya Bruce melakukan proses perpindahan pesawat itu ke tanahnya. Semua mesin dan elemen lain dari pesawat itu dilepas dan bangkai pesawat itu ditarik ke propertinya melalui jalan-jalan di pusat Hillsboro. Bruce keluar uang lagi untuk melakukan proses panjang tersebut sebesar US$ 120 ribu atau Rp 1,86 miliar.

Untuk menyulap bangkai pesawat menjadi rumah, Bruce menghabiskan US$ 15 ribu atau Rp 232 juta dan waktu dua tahun. Dia menambahkan shower darurat, wastafel sementara, mesin cuci portabel, lemari es, dan gerobak layanan makanan dari pesawat lain yang berfungsi sebagai dapurnya.

Sebagai pengganti kompor, dia memiliki microwave dan oven pemanggang roti, yang itu pun jarang dia gunakan. Kebetulan dia mengaku jarang sekali memasak. Di sebelah area dapur, Campbell memiliki sofa futonnya, yang berfungsi ganda sebagai area tidurnya, dan meja kerjanya.

Pengeluaran bulanannya sebesar US$ 370 atau Rp 5,7 juta. Rinciannya, US$ 220 atau Rp 3,4 juta per bulan untuk pajak properti dan antara US$ 100-250 atau Rp 1,5-3,8 juta per bulan untuk listrik.

Kini, Bruce menghabiskan waktunya memulihkan sistem komputer lama, memperbaiki sistem kelistrikan yang berbeda di pesawat, dan membiarkan orang datang dan berkeliling di pesawatnya.

“Saya tidak menyesal mengejar visi ini. Dalam pengalaman saya dengan tamu saya, saya percaya bahwa umat manusia akan merangkul visi ini dengan sepenuh hati dalam proporsi yang cukup sehingga kami dapat memanfaatkan setiap pesawat jet yang pensiun dari layanan,” kata Bruce.

error: Content is protected !!