redaksiutama.com – Polisi Brasil menangkap seorang pria yang diduga menempatkan bahan peledak di sebuah truk bahan bakar di dekat bandara Brasilia.
Aksi itu diyakini dilakukan untuk menabur “kekacauan” menjelang pelantikan presiden terpilih Brasil Luiz Inacio Lula da Silva , media lokal melaporkan pada Minggu (25/12/2022).
Pria itu, yang diidentifikasi sebagai George Washington de Oliveira Sousa, ditangkap pada Sabtu (24/12/2022) atas tuduhan terorisme.
Dia merupakan pendukung presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro .
Penangkapan itu terjadi setelah sopir truk menemukan diduga alat peledak pada Sabtu (24/12/2022) pagi di ibu kota, tempat Lula akan dilantik pada Minggu (1/1/2023.
“Meskipun ada upaya untuk mengaktifkan perangkat (bom), itu tidak meledak, kata Robson Candido, delegasi umum polisi sipil Brasilia, dalam konferensi pers, menurut portal berita G1 dilansir dari AFP pada Senin (26/12/2022).
Desakan intervensi militer
Oliveira Sousa mengaku kepada pihak berwenang bahwa bom itu adalah bagian dari rencana untuk “memicu kekacauan” dan “mencegah pembentukan komunisme di Brasil,” menurut pernyataan polisi sipil yang diterbitkan di media lokal.
Dia mengatakan gagasan itu dicetuskan oleh pendukung Bolsonaro lainnya yang telah melakukan protes di luar markas tentara di Brasilia.
Mereka sebelumnya menyerukan intervensi militer untuk mencegah Lula mengambil alih kekuasaan.
Tujuannya, kata tersangka kepada polisi, adalah untuk menempatkan setidaknya dua bahan peledak di lokasi strategis, dengan tujuan untuk memulai “deklarasi keadaan pengepungan di negara itu,” dan dari sana “memprovokasi intervensi oleh angkatan bersenjata,” menurut laporan harian Brasil Folha de Sao Paulo.
Pendukung Bolsonaro memblokir jalan raya dan berdemonstrasi di depan barak tentara di seluruh negeri menyusul kemenangan Lula dalam pemilihan presiden 30 Oktober.
Hampir dua bulan kemudian, masih ada kamp di depan beberapa pangkalan militer.
Polisi mengatakan mereka menemukan gudang senjata di apartemen Oliveira Sousa, yang bekerja di bengkel di negara bagian Para di utara.
Oliveira Sousa mengatakan dia terinspirasi untuk memperoleh senjata “karena kata-kata Presiden Bolsonaro.”
Tersangka memiliki cadangan senjata senilai sekitar 31.000 dollar AS (setara Rp 485 miliar), menurut Folha de Sao Paulo.
Sebelumnya, Bolsonaro yang adalah pendukung kuat hak kepemilikan senjata menyatakan bahwa “orang bersenjata tidak akan pernah diperbudak.”
Menurut pernyataan, Oliveira Sousa berencana mendistribusikan senjata di antara mereka yang berkemah di depan barak, kata surat kabar itu.
Lula, seorang berpandangan kiri berusia 77 tahun yang telah menjabat sebagai presiden Brasil dari 2003 hingga 2010, akan mengambil alih kekuasaan untuk ketiga kalinya dengan pelantikan akbar di Brasilia.
Akan tetapi Bolsonaro (67 tahun), presiden petahana, tetap tidak menonjolkan diri dengan penampilan publik yang terbatas sejak kekalahannya dalam Pilpres Brasil lalu.
Pada Malam Natal, dia mengendarai sepeda motornya untuk pertama kalinya sejak kekalahannya dan berbincang dengan para pendukung.
Dan pada Minggu n(25/12/2022), dia mengunggah video di media sosial di mana dia mengucapkan “Selamat Natal” kepada pengikutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.