Di Depan Kongres AS, Zelensky Sebut Bantuan AS Bukan Amal, melainkan Investasi

redaksiutama.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara langsung meminta dukungan jangka panjang Amerika Serikat (AS) pada perjalanan luar negeri pertamanya sejak invasi Rusia.

Pada kesempatan itu, dia mengatakan bahwa bantuan ke Ukraina bukanlah “amal” dan telah membantu menjaga negaranya “hidup dan berkembang.”

Selama 300 hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang Ukraina dengan harapan penaklukan cepat, Zelensky menikmati sambutan pahlawan dalam perjalanan kilat ke Washington DC.

Presiden AS Joe Biden telah memberikan bantuan tambahan hampir 1,8 miliar dollar AS pasokan militer, termasuk kiriman sistem pertahanan rudal Patriot untuk pertama kalinya.

Zelensky mengenakan seragam militer hijau khasnya saat mengadakan pembicaraan di Gedung Putih dan berpidato di depan Kongres. Dia kemudian menyerahkan bendera Ukraina yang baru diambil dari medan perang.

Saat Kongres memastikan paket bantuan baru sebesar 45 miliar dollar AS, Zelensky mengucapkan terima kasih dan mengatakan bahwa tahun baru akan menandai “titik balik” dalam perang melawan Rusia.

“Melawan segala rintangan dan skenario malapetaka,” kata Zelensky dalam pidato yang mendapat tepuk tangan meriah, “Ukraina hidup dan menyerang.”

“Uang Anda bukanlah amal. Ini adalah investasi dalam keamanan global dan demokrasi yang kami tangani dengan cara yang paling bertanggung jawab,” kata Zelensky, sebagaimana dilansir AFP pada Kamis (22/12/2022).

Ketua DPR Nancy Pelosi menyamakan pidato itu dengan kunjungan Natal Winston Churchill pada 1941 hari setelah serangan Pearl Harbor, dan Pemimpin Ukraina itu tidak takut untuk dibandingkan.

Membandingkan pasukan Ukraina dengan Amerika di garis depan dalam Perang Dunia II dan Perang Revolusi, Zelensky mengatakan bahwa Rusia “membakar dan menghancurkan segalanya” dengan cara “mirip dengan tirani lain” Hitler.

“Ukraina mempertahankan garisnya dan tidak akan pernah menyerah,” kata Zelensky disambut tepuk tangan.

Ukraina menikmati dukungan luas di Amerika Serikat tetapi beberapa Republikan sayap kanan kritis, menganggap bantuan itu sebagai pemberian uang pembayar pajak.

Kevin McCarthy yang kemungkinan akan menjadi Ketua DPR AS bulan depan setelah kemenangan tipis pemilihan Partai Republik telah memperingatkan tidak akan memberikan “cek kosong” ke Ukraina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!