redaksiutama.com – Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih pada Rabu (21/12/2022) selama kunjungan masa perang pertama pemimpin Ukraina ke luar negeri.
Perjalanan ini dimaksudkan untuk mendesak AS dan dunia agar terus mendukung Kyiv pada 2023, ketika persetujuan kongres AS untuk bantuan ke Ukraina akan menjadi lebih sulit.
AS telah mengirimkan sekitar 50 miliar dollar AS bantuan ke Kyiv saat konflik di tanah terbesar Eropa sejak Perang Dunia Kedua berlarut-larut, menewaskan puluhan ribu orang, mengusir jutaan orang dari rumah mereka dan menghancurkan kota-kota menjadi reruntuhan.
Tetapi beberapa Republikan, yang akan mengambil kendali Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS pada 3 Januari, telah menyatakan keprihatinan tentang label harga bantuannya, sementara negara-negara Eropa menderita karena masalah energi dan pukulan ekonomi global.
“Menjelang Tahun Baru, penting bagi rakyat Amerika, dan bagi dunia, untuk mendengar langsung dari Anda, Presiden (Zelensky), tentang perjuangan Ukraina dan kebutuhan untuk terus berdiri bersama hingga 2023,” kata Biden pada konferensi pers sebagaimana dilansir Reuters.
Menurutnya, baik NATO maupun Uni Eropa saat ini sangat kuat dan bersatu terkait Ukraina.
“Amerika Serikat akan membela nilai-nilai kita bersama, nilai-nilai kebebasan,” kata Zelensky, mengenakan celana dan sweater hijau zaitun khasnya.
“Saya yakin meskipun ada perubahan komposisi Kongres, dukungan bikameral dan bipartisan akan dipertahankan.”
Perpecahan di Kongres AS
Zelensky, yang mencari lebih banyak dukungan selama perjalanan itu, akan berpidato di sesi bersama Senat dan Dewan Perwakilan AS dan bertemu dengan para pemimpin Demokrat dan Republik di sana.
Beberapa Republikan garis keras mendesak diakhirinya bantuan untuk Ukraina , alih-alih menyerukan audit untuk melacak bagaimana uang yang dialokasikan sebelumnya telah dibelanjakan.
Zelensky berulang kali meminta Barat untuk memasok persenjataan yang lebih canggih, mulai dari tank tempur modern hingga sistem pertahanan rudal, tetapi sekutu Barat berhati-hati.
Sebab, negara-negara NATO berusaha meminimalkan risiko memprovokasi konflik yang lebih luas dengan Rusia.
Zelensky sebelumnya memberi Biden medali yang ditawarkan oleh kapten unit roket HIMARS dan menyatakan terima kasih atas peran presiden AS dalam membantu Ukraina dan menggalang dukungan.
Persenjataan canggih di Ukraina
Beberapa orang di Moskwa mengharapkan invasi ke Ukraina untuk mencapai kemenangan cepat tetapi malah melewati tonggak sejarah 300 hari.
Pada Rabu (21/12/2022), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan memberikan tambahan bantuan militer senilai 1,85 miliar dollar AS untuk Ukraina termasuk sistem pertahanan udara Patriot untuk membantunya menangkal rentetan rudal Rusia.
Ukraina telah berulang kali diserang rudal dan pesawat tak berawak Rusia yang menargetkan infrastruktur energinya. Akibatnya, jutaan orang bertahan hidup tanpa listrik atau air mengalir di tengah musim dingin yang membekukan.
Rudal Patriot dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara AS yang paling canggih, dan menawarkan perlindungan terhadap serangan pesawat serta rudal jelajah dan balistik.
Penasihat politik Zelensky Mykhailo Podolyak mengatakan kunjungan itu akan memungkinkan Ukraina untuk menjelaskan perlunya persenjataan yang lebih canggih.
“…Senjata, senjata, dan lebih banyak senjata,” katanya kepada dalam komentar tertulis tentang tujuan perjalanan itu. “Khususnya, kendaraan lapis baja, sistem pertahanan rudal terbaru, dan rudal jarak jauh.”
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Washington tidak melihat tanda-tanda bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bersedia terlibat dalam upaya perdamaian.
Kremlin mengatakan pada Rabu (21/12/2022) bahwa pihaknya tidak melihat peluang untuk melakukan pembicaraan damai dengan Kyiv.
Dalam panggilan telepon dengan wartawan, juru bicara Dmitry Peskov mengatakan bahwa pasokan senjata Barat yang berkelanjutan ke Ukraina akan menyebabkan “pendalaman” konflik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.