Tertarik Memelihara Tarantula? Jawab Dulu 5 Pertanyaan Penting Ini

redaksiutama.com – Kucing, anjing, ikan hias atau burung adalah hewan yang umum dipelihara oleh manusia.

Terkadang, kita ingin berbeda dari yang lain dan memilih untuk memelihara hewan eksotis yang anti mainstream, seperti iguana, ular, musang, hingga kalajengking dan tarantula.

Omong-omong soal tarantula, hewan bernama ilmiah Theraphosidae ini menjadi primadona di komunitas pecinta laba-laba dan banyak dilirik untuk dijadikan peliharaan.

Tapi rupanya, merawat tarantula itu tidak mudah. Disebutkan, tarantula tidak boleh jatuh dari ketinggian karena abdomennya bisa pecah sehingga menyebabkan binatang itu mati.

Juga, jangan sembarangan memegang tarantula karena dapat menggigit, meski biasanya racun tarantula tidak mematikan.

Bagi yang tertarik memelihara laba-laba besar ini, cobalah menjawab lima pertanyaan berikut lebih dulu.

1. Apakah kita bersedia berkomitmen dengan tarantula untuk jangka panjang?

Tarantula dikenal sebagai binatang yang berumur panjang.

Misalnya, tarantula betina yang sehat bisa hidup lebih dari 20 tahun di penangkaran.

Selama waktu itu, tarantula memerlukan makanan dan air, serta lingkungan dengan panas dan kelembapan yang sesuai.

Jangan lupa untuk sesekali membersihkan terarium atau wadah kaca yang berfungsi sebagai kandang tarantula.

Jika bosan merawat tarantula, jangan dilepaskan begitu saja di alam liar.

Sebaiknya pastikan dulu kita bersedia untuk memelihara tarantula dalam jangka panjang.

2. Apakah kita mencari hewan peliharaan yang bisa disentuh dan dipeluk?

Jika jawabannya iya, maka jauh lebih baik memelihara hamster, anjing, atau kucing.

Banyak spesies tarantula yang tergolong jinak, namun hewan itu bisa ketakutan jika mencoba menyentuhnya.

Apabila tarantula ketakutan dan terjatuh, hal ini dapat berakibat fatal karena –seperti yang dijelaskan di awal– perut tarantula rentan pecah.

Dalam kondisi terancam, laba-laba ini kemungkinan bisa menggigit hingga mengaktifkan mekanisme pertahanan dengan menjentikkan rambut urtik ke wajah calon pemangsa.

3. Apakah kita mencari hewan aktif yang bisa diajak bermain di dalam rumah?

Saat tidak menangkap dan menyantap mangsa, tarantula menghabiskan banyak waktu untuk beristirahat tanpa melakukan apa pun.

Jika dikeluarkan dari terarium atau kandang, tarantula bisa berlari secepat kilat untuk mencari tempat persembunyian.

Pemilik tarantula menganjurkan untuk membersihkan kandang tarantula di dalam bak mandi yang terisi air, sehingga binatang itu tidak dapat melarikan diri dan bersembunyi di sudut-sudut rumah.

4. Apakah kita rela memberi makan tarantula berupa mangsa hidup?

Tarantula kecil biasanya memakan jangkrik, belalang, dan kecoa dalam kondisi hidup-hidup.

Untuk laba-laba yang berukuran lebih besar, pemilik hewan terkadang harus memberi makan tikus.

Kita perlu mencari pemasok jangkrik atau umpan hidup lainnya untuk mempermudah pemberian makan tarantula.

Jangan memberi makan jangkrik atau serangga lain hasil tangkapan liar, karena serangga tersebut bisa saja terinfeksi patogen yang mungkin berbahaya bagi tarantula.

5. Apakah kita membeli tarantula secara bertanggung jawab?

Karena tingginya permintaan untuk hewan eksotis ini, sebagian besar tarantula yang ada di pasaran berasal dari alam liar.

Permintaan yang tinggi untuk tarantula dapat membahayakan spesies tarantula di habitat aslinya.

Jika ingin memelihara tarantula, belilah tarantula yang dikembangbiakkan di penangkaran dari sumber yang memiliki reputasi baik dan bertanggung jawab.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!