redaksiutama.com – mungkin pernah melihat hastag international couple di media sosial. Biasanya hastag ini digunakan dalam postingan mereka yang memiliki pacar atau menikah dengan orang luar negeri.
Kita mengambil contoh dari medsos Tiktok, banyak video-video yang memperlihatkan dan menggunakan hastag international couple. Bahkan international couple banyak digunakan sebagai nama akun.
Kami menelusuri media sosial lainnya, yaitu instagram, ada sebanyak 3.600.000 postingan dengan hastag international couple.
Hastag ini memudahkan Anda yang ingin melihat serta mencari tahu bagaimana kehidupan pasangan dengan berbeda ras, budaya, dan bahasa.
Video atau postingan yang mereka suguhkan menceritakan awal mereka bertemu, bermain game bersama pasangan, prank, dan sebagainya.
Bagaimana keinginan untuk memiliki hubungan internasional couple itu muncul?
Keseruan-keseruan yang pasangan itu ciptakan membuat sebagian orang merasa iri dan rasa ingin memiliki pasangan dari luar negeri.
Selain dari YouTube, adanya drama, series bahkan anime juga menambah pengaruh besar pada perspektif sebagian orang yang menginginkan pasangan luar negeri.
Sebagai contoh drama Korea True Beauty, yang memperlihatkan dua karakter laki-laki yang terlihat cuek dan dingin, namun memiliki sifat yang romantis dan perhatian.
Alur cerita dan karakter pemain secara tidak langsung terekam dalam ingatan dan memengaruhi perspektif individu (Zein, 2016).
Salah satunya adalah Lala (nama disamarkan), dirinya sangat ingin mendapatkan pasangan dari negara lain. Pasalnya, Lala sering menonton YouTube yang memperlihatkan kehidupan international couple, sehingga terlintas untuk memiliki pasangan luar negeri.
Selain itu, Hime (nama disamarkan) juga mendapatkan pengaruh dari drama Korea dan anime Jepang, yang memperlihatkan bagaimana laki-laki memiliki sisi yang lembut dan romantis.
Teori dari Bandura mengenai social learning theory dapat menjelaskan lebih dalam mengenai pembelajaran sosial, observasi, penguatan dan modeling. Manusia belajar dari lingkungannya.
Dalam pandangannya Bandura menyatakan Individu mempelajari sesuatu berasal dari apa yang Ia lihat terhadap lingkungannya.
Pada tahap observasi ini, Bandura membaginya menjadi tiga pemodelan dasar, yaitu pemodelan langsung.
Dalam pemodelan ini individu dilibatkan untuk dapat memerankan suatu perilaku model instruksional secara verbal. Individu dilibatkan dalam pendeskripsian dan penjelasan dari suatu perilaku model simbolik, yang melibatkan karakter film, karakter seseorang yang dilihat pada media online, atau karakter dalam buku.
Kasus di atas selaras dengan apa yang Bandura kemukakan pada model simbolik. Lala melihat kehidupan pasangan international couple yang membuat Ia berkeinginan untuk memiliki pasangan luar negeri, begitu pula dengan Hime.
Setelah adanya observasi yang dilakukan, selanjutnya individu melakukan peniruan dari perilaku orang lain.
Proses ini menjadi sangat penting, apakah perilaku yang diharapkan tersebut mendapatkan respons positif. Hal itulah yang membuat penguatan dalam diri untuk mengadopsi perilaku yang disoroti.
Proses terakhir setelah mendapatkan respons positif dari apa yang ingin dicapai, adanya kemungkinan individu mulai mengadopsi perilakunya karena adanya motivasi yang kuat.
Bagaimana mereka mencari pasangan luar negeri?
Perilaku yang telah diamati serta peniruan dengan tujuan mendapatkan penguatan yang positif sebelum mengadopsi perilaku, adalah cara belajar.
Perspektif dari purposive behavioristik milik Tolman (1932) mengatakan, setiap perilaku memiliki tujuan yang dapat diubah sesuai dengan lingkungannya, dengan tujuan untuk menghindari atau mendapatkan suatu keuntungan.
Tidak hanya 1 atau 2 strategi. Tolman menjelaskan bahwa manusia akan mencari jalan alternatif untuk mencapai tujuan.
Banyak dari pasangan yang ada di medsos menceritakan awal pertemuan mereka, di antaranya saat pertukaran pelajar, lewat pekerjaan mereka, hingga melalui aplikasi kencan.
Pencarian pada Play Store Android di Indonesia tiga aplikasi kencan teratas, yakni; Tinder dengan 100 juta pengunduh diikuti dengan Badoo dan Tantan dengan 50 juta pengunduh.
Penelitian yang berdasarkan data demografis (Lampard, 2020) mengatakan individu yang menikah dengan etnis berbeda kebanyakan dari mereka bertemu secara online. Berbagai macam ras dapat ditemui lewat aplikasi kencan.
Membangun keintiman dengan pasangan
Kami mengajak Anda untuk berandai-andai memiliki pasangan luar negeri, atau Anda sekarang tengah berada dalam hubungan tersebut.
Berada dalam hubungan “internasional couple” akan banyak menghadapi perbedaan. Anda dan pasangan Anda memiliki kebudayaan, kebiasaan, serta bahasa yang berbeda. Namun, perbedaan lah yang membuat hubungan ini unik.
Keintiman adalah perasaan-perasaan yang membangun kedekatan, keterikatan dan keterhubungan dalam cinta (Sternberg, 1986) dalam suatu hubungan keintiman tidak selalu tentang berhubungan sexual, bisa saja tentang keterikatan secara emosional.
Terdapat 10 komponen yang membentuk keintiman atau keterikatan dengan pasangan, yaitu:
- Adanya keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan pada pasangan
- Terdapat momen-momen kebahagian bersama pasangan Anda
- Menghargai pasangan
- Saling mengandalkan ketika dibutuhkan
- Paling pengertian
- Berbagi sesuatu dengan pasangan, seperti berbagi cerita serta hadiah
- Memberi dukungan emosional kepada pasangan
- Menerima dukungan emosional dari pasangan
- Komunikasi, hal ini sangat penting dalam hubungan
- Menghargai orang yang berjasa atau pasangan kalian cintai dalam hidupnya, begitupun pasangan Anda
Komponen-komponen ini dapat membantu Anda membentuk keterikatan Anda dengan pasangan Anda.
Mengingat Anda dan pasangan Anda memiliki kebudayaan dan kebiasaan yang berbeda, Anda dapat memperkuat komponen menghargai, pengertian, berbagi cerita, memberi dan menerima dukungan emosional serta komunikasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.