Tentara Pakistan Gerebek Lokasi Penyanderaan Taliban, 25 Militan Tewas

redaksiutama.com – Militer Pakistan menewaskan sedikitnya 25 militan dari total 35 militan yang melakukan penyanderaan di pusat tahanan di Bannu sejak Minggu (18/12). Satu sandera dan dua personel komando militer tewas dalam operasi merebut kembali pusat tahanan yang diduduki para militan terkait Taliban Pakistan itu.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (21/12/2022), para militan yang ditahan di pusat tahanan tersebut — sebelumnya disebut sebagai kantor polisi — membebaskan diri dan berhasil merebut kendali setelah melumpuhkan para polisi yang menjaga pusat tahanan itu lalu merampas senjata mereka.

Situasi itu memicu pengepungan selama dua hari, sebelum komando militer Pakistan melancarkan operasi penggerebekan pada Selasa (20/12) waktu setempat.

“Kebangkitan kembali terorisme memicu ancaman baru bagi keamanan nasional kita,” ucap Perdana Menteri (PM) Shehbaz Sharif dalam pernyataan via Twitter.

“Pasukan keamanan kita yang berani sepenuhnya mampu menghadapi ancaman ini,” tegasnya.

Penggerebekan itu dilakukan militer Pakistan setelah negosiasi untuk mengakhiri aksi penyanderaan itu berujung kegagalan. Juru bicara Angkatan Darat Pakistan, Mayor Jenderal Ahmed Sharif, menyebut operasi penggerebekan itu diwarnai baku tembak sengit antara tentara Pakistan dengan para militan.

Berbicara kepada televisi lokal Geo News pada Selasa (20/12) tengah malam, Sharif menuturkan bahwa tujuh militan — dari 35 militan yang melakukan penyanderaan — menyerahkan diri. Tiga militan lainnya berusaha melarikan diri, namun berhasil ditangkap.

Sisanya, sebanyak 25 militan tewas dalam operasi penggerebekan itu.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Militan-militan yang tewas sebagian besar merupakan anggota kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP). Diketahui bahwa TTP berbeda dengan kelompok Taliban Afghanistan, meskipun memiliki ideologi Islam garis keras yang serupa.

“Kami berusaha sangat keras untuk membuat mereka (para militan-red) menyerah tanpa syarat. Mereka belum siap,” ucap Sharif, sembari menambahkan bahwa tuntutan para militan agar diberi jalur aman menuju Afghanistan telah ditolak otoritas Pakistan.

Dituturkan juga oleh Sharif dalam pernyataannya bahwa satu sandera, yang merupakan seorang petugas keamanan, tewas dalam penggerebekan itu. Sekitar 10 tentara Pakistan mengalami luka-luka dalam operasi itu.

error: Content is protected !!