redaksiutama.com – Polisi Australia telah menggeledah properti mantan pilot militer Inggris yang merupakan seorang eksekutif sekolah penerbangan Afrika Selatan di bawah pengawasan otoritas Inggris yang disebut melatih pilot militer China .
Dilansir dari Reuters, mantan pilot militer lainnya yang sebelumnya bekerja untuk sekolah penerbangan ditangkap di Australia pada bulan Oktober lalu.
Mantan pilot Marinir AS Daniel Duggan ditahan di Sydney menunggu keputusan Jaksa Agung atas permintaan ekstradisi AS.
Polisi federal Australia mengeluarkan surat perintah penggeledahan pada bulan November di properti Keith Hartley di Australia Selatan, yang merupakan chief operating officer dari Test Flying Academy of South Africa (TFASA).
Penyelidikan pilot kedua pertama kali dilaporkan oleh surat kabar The Australian.
Hartley menolak berkomentar kepada Reuters. Pengacaranya, Dennis Miralis, mengatakan Hartley tidak didakwa melakukan pelanggaran apa pun dan sedang mengajukan peninjauan kembali atas surat perintah penggeledahan polisi di Pengadilan Federal.
“Mr Keith Hartley dan TFASA dengan tegas menyangkal melakukan kesalahan kriminal dan akan terus menggunakan hak hukum mereka di bawah hukum Australia,” kata Miralis.
Inggris mengumumkan tindakan keras terhadap mantan pilot militernya yang bekerja untuk melatih penerbang China pada minggu yang sama ketika Duggan ditangkap di Australia.
Inggris juga berjanji untuk mengubah undang-undang keamanan nasional untuk menghentikan mereka bekerja untuk perantara seperti akademi penerbangan Afrika Selatan.
TFASA membantahnya atau instruktur Inggrisnya telah melanggar hukum Inggris mana pun.
Dakwaan tahun 2017 yang dibuka oleh pengadilan distrik Washington bulan ini menunjukkan Duggan menghadapi empat dakwaan di Amerika Serikat termasuk melanggar undang-undang kontrol senjata AS dengan melatih pilot militer China untuk mendarat di kapal induk.
“Duggan memberikan pelatihan militer kepada pilot China melalui sekolah penerbangan Afrika Selatan pada 2010 dan 2012,” kata dakwaan tersebut.
Duggan membantah melanggar hukum apa pun.
Surat dakwaan tersebut juga mencantumkan seorang warga negara Inggris yang merupakan chief operating officer dari akademi uji terbang yang berbasis di Afrika Selatan dengan kehadiran di RRC sebagai rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya.
Miralis, yang juga pengacara Duggan, mengatakan dia belum melihat permintaan ekstradisi AS untuk Duggan dan tidak jelas apakah itu berdasarkan dakwaan tahun 2017 atau dakwaan baru.
Miralis mengatakan dia telah melihat dakwaan tahun 2017 tetapi dia dan Hartley sama-sama menolak mengomentari rekan konspirator Inggris yang tidak disebutkan namanya itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.