Jojo–sapaan Jonatan sejatinya pernah bentrok sekali dengan Parupalli di Malaysia Masters 2015 dan harus menelan kekalahan ketika bermain hingga rubber gim. Tapi kini, Jojo sudah mengalami peningkatan performa dan bisa mengalahkan Parupalli sambil mendominasi permainan.
“Dari awal, saya yakin bisa mengatasi dia (Parupalli). Apalagi, dia kini sudah tidak muda lagi. Dulu pun pada ajang Malaysia Masters 2015, saya hampir menang. Hanya saat itu, saya baru naik ke level super series. Meski demikian, penampilan dia masih bagus juga,” kata Jojo seusai laga dalam rilis Humas dan Media PP PBSI.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jojo melanjutkan, pertandingan kontra Parupalli dimanfaatkan juga untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan dan arah angin. Terlebih menurutnya, laju shuttlecock di Singapore Indoor Stadium berbeda ketimbang di Axiata Arena yang menjadi tempat laga Malaysia Open dan Malaysia Masters dalam dua pekan belakangan ini.
“Memang kurang lebih kondisinya ada menang angin dan kalah angin. Cuma laju shuttlecocknya di sini berbeda. Dari sisi pola permainan yang saya kembangkan tidak ada perbedaan yang banyak dibanding saat tampil di Malaysia lalu,” kata Jojo.
“Cuma, saya harus tahu saat menang angin harus memukul shuttlecock seperti apa dan sebaliknya saat kalah angin, juga harus bagaimana. Harus pintar-pintar menyiasatinya,” tambahnya.
Selanjutnya pada babak kedua turnamen berhadiah total USD370 ribu ini, Jojo akan bersua wakil Jepang, Kodai Naraoka. Jonatan cukup diunggulkan pada pada tersebut karena berstatus sebagai unggulan kelima dan sempat menaklukkan Naraoka dalam pertemuan terakhir di Korea Open 2022.
“Untuk menghadapi pertemuan besok, tinggal menerapkan bagaimana strategi dan pola permainan yang pas saja. Baik itu saat kondisi menang angin atau saat kalah angin. Sebab, saat di Korea lalu, shuttlecock-nya lambat, sementara di sini terasa lebih cepat,” pungkas Jojo.
(KAH)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.