redaksiutama.com – Presiden baru Peru menawarkan rencana kepada anggota parlemen untuk memajukan pemilu dua tahun pada Senin (12/12/2022).
Ini disampaikan setelah penggulingan pendahulunya pekan lalu memicu protes yang telah menewaskan sedikitnya empat orang.
Dilansir dari Reuters, Presiden Dina Boluarte, yang sebelumnya wakil presiden, dilantik pekan lalu setelah mantan Presiden Pedro Castillo dicopot oleh Kongres dan ditangkap.
Castillo mencoba membubarkan badan legislatif sambil mencegah pemungutan suara pemakzulan terhadapnya.
Tetapi pendukung Castillo berpendapat bahwa Boluarte tidak dipilih oleh rakyat.
Demonstran turun ke jalan untuk menuntut Peru mengadakan pemilihan baru, dengan beberapa juga menyerukan agar Kongres ditutup dan Castillo dibebaskan.
Kementerian Kesehatan Peru mengatakan empat orang tewas dalam protes tersebut, beberapa di antaranya berubah menjadi kekerasan dan melihat para demonstran bentrok dengan polisi.
Korban tewas termasuk dua remaja yang tewas pada hari Minggu (11/12/2022).
Mengutip “masa-masa sulit”, presiden keenam Peru dalam lima tahun terakhir mengatakan dia mengusulkan untuk memajukan pemilihan umum berikutnya ke April 2024. Sebelumnya dijadwalkan pada 2026.
Dalam surat tulisan tangan yang diposting ke halaman Twitter-nya pada hari Senin, Castillo menyebut janji pemilihan awal Boluarte sebagai “permainan kotor” dan mencemoohnya sebagai “perampas kekuasaan”, menyerukan majelis segera untuk menulis ulang konstitusi negara.
Castillo juga mengatakan dia tidak akan mengundurkan diri sebagai presiden meskipun dia dicopot secara sah dari kekuasaan.
Dia ditahan di pusat pemasyarakatan di Lima saat dia sedang diselidiki oleh jaksa atas dugaan kejahatan pemberontakan dan konspirasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.