redaksiutama.com – Dua gempa yang berpusat di dua wilayah di Jawa Barat terjadi selang kurang lebih dua pekan. Gempa pertama terjadi di Cianjur pada 21 November 2022 dengan magnitudo 5,6.
Kedua terjadi pada 3 Desember 2022, lindu tersebut berpusat di Garut dengan kekuatan magnitudo 6,4.
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat dicegah dan diprediksi, tetapi kita dapat meminimalkan dampaknya.
Upaya pengurangan dampak gempa harus dilakukan secara terintegrasi. Selain aspek fisik bangunan dan penataan ruang yang berbasis bencana, juga harus mencakup aspek kapasitas manusia.
Pengetahuan masyarakat tentang bahaya gempa dan kemampuan untuk mempertahankan diri saat terjadi gempa merupakan salah satu faktor untuk menurunkan tingkat risiko.
Sering kali kita lihat di beberapa media tentang pelatihan cara-cara penyelamatan diri saat terjadi gempa untuk anak-anak sekolah. Hal itu merupakan langkah bagus yang seharusnya dapat dilakukan secara berkelanjutan dan disosialisasikan ke berbagai daerah.
Aspek lainnya adalah cara-cara membangun rumah yang benar yang memenuhi persyaratan teknis baik dari aspek material maupun struktur.
Mengutip istilah earthquake doesn’t kill but the building does, dapat kita terjemahkan bahwa faktor kondisi bangunan perlu mendapat perhatian khusus sebagai langkah antisipasi menghadapi bahaya gempa .
Tindakan preventif harus dilakukan sejak awal meliputi persiapan konstruksi bangunan yang sesuai dengan potensi bahaya gempa di setiap wilayah.
Berikut 3 hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan saat terjadi gempa .
3 hal yang harus dilakukan jika terjadi gempa :
3 hal yang jangan dilakukan saat terjadi gempa :