Untuk itu, KJRI Osaka mendukung pelaksanaan Food Loss and Waste Reduction Hub International Symposium yang diselenggarakan oleh Osaka University, pada Selasa, 5 Juli, yang diikuti Tempe Science Talks satu hari setelahnya.
Berdasarkan keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Jumat, 8 Juli 2022, Konjen RI Osaka Diana Sutikno dalam sambutan penutupan menyampaikan apresiasi kepada Osaka University atas penyelenggaraan simposium.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia optimistis bahwa kegiatan tersebut dapat memberikan kontribusi atas penyelesaian masalah pangan global, salah satunya dengan implementasi teknologi baru.
Simposium dibuka dengan pesan video dari President of Osaka University, Prof. Shojiro Nishio. Duta Besar Indonesia untuk Jepang, HE Heri Akhmadi, turut menyampaikan pidato melalui pesan video, di samping Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, Rektor IPB, Prof. Arif Satria, dan Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, yang hadir secara daring.
Selain itu, Konjen Diana juga membuka kegiatan post-symposium, yaitu Tempe Science Talks, yang merupakan bincang-bincang yang berfokus pada perkembangan riset tentang tempe sebagai superfoods, serta peluang dan kontribusi tempe dalam mendukung ketahanan pangan.
Talkshow menghadirkan peneliti dan pengamat tempe di Jepang dan Indonesia, seperti Prof. Dr. Made Astawan dari IPB, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN, Puji Lestari, Ph.D, Co-Founder Tempe Movement, A. Driando Ahnan-Winarno, Japan’s Tempe Queen, Ms. Eri Ando, Associate Professor Osaka University, Dr. Sastia Prama Putri, serta peneliti-peniliti muda dari ITB dan Osaka University.
Konjen Diana juga menegaskan komitmen Pemerintah RI, termasuk KJRI Osaka, dalam mendukung kerja sama saling menguntungkan antara Indonesia dan Jepang untuk meningkatkan ketahanan pangan kedua negara.?
Baca: Jokowi Menyepakati Penguatan Perdagangan dan Investasi dengan Jepang
(WIL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.