Kecepatan Jaringan Yang Mengalahkan Tarif

Oleh Moch S Hendrowijono *)

TARIF tidak lagi jadi tuntutan konsumen telekomunikasi, karena kualitas jaringan dengan indikator faktor kecepatan (speed) dan kestabilan (stability) jadi lebih penting. Keinginan pengguna ini muncul setelah terjadi peningkatan pemakaian internet menggunakan jaringan baik mobile broadband maupun fixed broadband.

Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis Juni lalu mengindikasikan, pengguna naik 77,02 persen dengan jumlah pengguna internet sebesar 210.026.769 jiwa. Dari sisi penggunaan, rata-rata 50 % masyarakat mengakses internet antara 1-5 jam/hari 31 % lainnya antara 6-10 jam, angka itu paling dominan.

Baca juga: MTEL Akan Akuisisi 3.000 Menara Telekomunikasi di 2022

Dari beragam layanan jaringan internet, menurut APJII, peran operator telekomunikasi terbesar, diakses 77,64 % pengguna internet, akses WiFi di bawah 21 % . Hampir separuh (47,15 % ) pengguna internet mengaku, sinyal paling kuat dari operator sebagai alasan berlangganan.

Pengguna yang mengaku memakai untuk akses media sosial ada 98,02 % , mondar-mandir ke Instagram, Facebook, TikTok, YouTube.

Akses mencari berita sebanyak 92,21 % , hampir sama dengan membuka medsos. Sementara kebijakan akibat pandemi Covid-19 berupa belajar atau bekerja di rumah ada di urutan ketiga, 90,21 % .

Dengan utilitas seperti ini, kecepatan dan kestabilan amat relevan dengan tuntutannya. Dan, semua operator punya hak mempromosikan jaringannya merupakan yang tercepat.

Tetapi kesahihan data yang independen dan netral disajikan oleh OpenSignal, yang mengukur performa jaringan operator seluruh dunia. Secara berkala lembaga ini mengukur dengan melibatkan partisipasi pengguna, dan mereka dianggap paling fair.

Awal Juli 2022 ini, OpenSignal melaporkan pengukuran performa jaringan yang diambil berdasarkan data 1 Februari hingga 31 Mei 2022. Performa yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan adalah kecepatan unduh dan menunjukkan dua operator dengan speed di atas 15 Mbps, antara lain XL Axiata (18,7 Mbps) dan Telkomsel (16,26 Mbps). OpenSignal memberi catatan bahwa XL telah melakukan banyak improvement sehingga mampu menunjukkan hasil terbaik.

Lonjakan signifikan

Indikator lain, kemampuan jaringan operator mengakomodir pengalaman menikmati video. Saat ini konten streaming video maupun film menanjak secara eksponensial, tak hanya YouTube dan TikTok, juga layanan berlangganan film.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email [email protected]



Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!