redaksiutama.com – Indonesia tanpa wakil tunggal putra dan tunggal putri pada babak semifinal turnamen bulu tangkis Indonesia International Challenge 2022 yang digelar di Kota Malang, Jawa Timur, 11-16 Oktober.
Kepala Bidang Humas dan Media Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Broto Happy di Kota Malang, Jumat, mengatakan bahwa tidak adanya wakil pada nomor tunggal putra dan putri tersebut memang menjadi pekerjaan rumah bagi para pemain Indonesia.
“Memang ini menjadi pekerjaan rumah bagi para pemain Pelatnas dan pemain profesional. Kita tidak mampu meloloskan wakil pada sektor tunggal putra dan tunggal putri,” kata Broto.
Broto menjelaskan, tidak adanya wakil tersebut harus dibenahi mengingat pekan depan masih ada turnamen Indonesia Master Super 100 di Kota Malang. Diharapkan, pada ajang tersebut para pemain Indonesia bisa menebus kegagalan khususnya pada nomor tunggal putra dan putri.
“Minggu depan masih ada turnamen Indonesia Master Super 100. Harapannya kegagalan di turnamen ini, bisa ditebus di sana,” ujarnya.
Pada babak semifinal Indonesia International Challenge 2022, ada tujuh wakil Indonesia yang melaju pada babak tersebut. Tujuh wakil Indonesia tersebut adalah Ghana Muhammad Al Ilham dan Indah Cahya Sari Jamil, Lanny Tria Mayasari dan Ribka Sugiarto serta Rahmat Hidayat dan Pramudya Kusumawardana.
Kemudian, Alfian Eko Prasetya dan Ade Yusuf Santoso, Nita Violina Marwah dan Tryola Nadia, Akbar Bintang Cahyono dan Marsheilla Gischa Islami serta Dejan Ferdinansyah dan Gloria Emanuelle Widjaja.
Dalam kesempatan itu, pemain terakhir yang berhasil lolos ke babak semi final tersebut adalah ganda putra Pramudya Kusumawardhana dan Rahmat Hidayat. Ganda putra Indonesia tersebut mampu menyingkirkan pasangan China Ren Xiang Yu dan Tan Qiang melalui rubber game 21-12, 19-21 dan 21-17.
Pramudya mengatakan bahwa kunci kemenangan mereka adalah bermain lepas dan tak memberi ruang pada lawan untuk menyerang. Namun, ia mengaku sempat kecolongan pada set kedua meskipun sudah memiliki peluang besar untuk mengakhiri permainan.
“Kunci keberhasilan tadi kita main lebih menyerang dan membatasi serangan mereka. Jadi mereka tidak dapat serangan. Dari situ kita mulai percaya diri dan mereka kelihatannya kurang enak bermainnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, keduanya saat ini fokus untuk mempersiapkan diri menghadapi partai semi final tersebut. Ia merasa tidak ada masalah terkait jadwal pertandingan untuk proses oemulihan kondisi fisik. Ia akan melihat siapa lawan yang akan dihadapi pada partai semi final tersebut.
“Waktu pemulihan ideal, karena sehari main sekali. Ada cukup waktu untuk pemulihan,” ujarnya.
Dalam turnamen yang akan digelar pada 11-16 Oktober 2022 tersebut, diikuti oleh 238 atlet dari 13 negara. Para pemain berlevel internasional itu diantaranya datang dari Austria, Kanada, China, Estonia, India, Jepang, Korea, Malaysia, Myanmar, Singapura dan Amerika.
Dalam turnamen dengan hadiah 15 ribu dolar Amerika Serikat (AS) tersebut, diikuti 132 orang pemain dari luar negeri dan sisanya dari dalam negeri.