Rupiah Jeblok Terus, Nasib Produsen Mobil Listrik Ambyar

redaksiutama.com – Mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini sedang babak belur. Posisi kemarin pun masih diatas level 15 ribu, yaitu berada di level Rp 15.360 per dolar AS. Pelemahan mata uang Garuda pun bisa saja berdampak pada kinerja perusahaan, termasuk yang menggarap kendaraan listrik.

Namun, Direktur Utama PT Indika Energy Tbk (INDY) Arsjad Rasjid mengakui, sampai saat ini, dampak depresiasi rupiah belum terlalu berpengaruh pada bisnis perusahaan karena biasanya perusahaan akan membeli bahan baku dalam jumlah besar (bulk quantity).

“Dampaknya akan dirasakan jika ini terjadi secara berkepanjangan,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (14/10/2022).

Arsjad mengungkapkan, kedepannya, untuk memperkuat resiliensi usaha dari gejolak ekonomi global yang ada, Indika Energy berencana membangun ekosistem produksi domestik dari hulu ke hilir.

“Sehingga dapat mengurangi dampak & pengaruh gejolak ekonomi global terhadap bisnis,” tuturnya.

Arsjad mengungkapkan, pada Agustus lalu, Indika Energy telah meluncurkan motor listrik pertamanya yang bermerek ALVA.

Selain itu, pada September lalu, Indika Energy juga bekerjasama dengan Foxconn mendirikan perusahaan joint venture, PT Foxconn Indika Motor (FIM), yang akan melakukan bisnis manufaktur untuk kendaraan listrik komersial dan baterai listrik, serta menyediakan layanan konsultasi manajemen.

error: Content is protected !!