PM Ismail Sabri: Ekonomi Malaysia Tak Akan Terpengaruh Parah 2023, Pertumbuhan Lebih Tinggi dari Indonesia

redaksiutama.com – Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob yakin bahwa ekonomi Malaysia tak akan terpengaruh parah dibandingkan dengan negara lain meskipun ada perlambatan ekonomi global.

Ismail Sabri mengatakan keyakinannya muncul dari fakta bahwa Malaysia mampu mempertahankan situasi ekonominya setelah pertumbuhan positif yang ditunjukkan pada tahun ini.

Dia mengutip PDB positif negara itu sebesar 8,9 persen pada kuartal kedua 2022 dibandingkan dengan lima persen pada kuartal pertama 2022.

“Prestasi yang tercatat adalah yang terbaik di kawasan Asia Tenggara. Kepercayaan terhadap perekonomian negara juga berasal dari positif yang ditunjukkan oleh Penanaman Modal Asing (Foreign Direct Investment/FDI),” kata PM Ismail Sabri dalam pidatonya saat makan malam Keluarga Malaysia di Dataran Auraora Bahau, Sabtu (9/10/2022), sebagaimana diberitakan Bernama.

PM Malaysia mengatakan untuk paruh pertama tahun 2022, FDI tercatat adalah 41,7 miliar ringgit Malaysia atau jauh lebih besar jika dibandingkan dengan 23,3 miliar ringgit Malaysia selama pandemi Covid-19.

Dia menyebut pertumbuhan ekonomi Malaysia lebih baik daripada sejumlah negara, termasuk Indonesia.

“ Pertumbuhan ekonomi Malaysia triwulan II 2022 tertinggi di ASEAN dan lebih tinggi dari negara-negara maju di kawasan seperti China yang tercatat 0,4 persen; Amerika Serikat (1,6 persen); Korea Selatan (2,9 persen); Eropa (4 persen); Singapura (4,4 persen); Indonesia (5,4 persen), dan Filipina (7,4 persen),” ungkap Ismail Sabri.

Ismail Sabri mengatakan sejumlah indikator ekonomi Malaysia menunjukkan kinerja yang baik, terutama Purchasing Managers’ Index (PMI) yang melebihi ekspektasi, yakni 50,3 persen.

Kedatangan wisatawan Malaysia telah meningkat menjadi 3,2 juta dari Januari hingga Juli 2022.

Ismail Sabri mengatakan melalui peningkatan pendapatan ekonomi, Pemerintah Malaysia dapat menyusun Anggaran 2023 yang terbukti menjadi yang tertinggi dalam sejarah dengan anggaran 373,3 miliar ringgit Malaysia yang berfokus pada kesejahteraan rakyat dan komunitas bisnis.

“Kami percaya bahwa meskipun ekonomi dunia tahun depan masih belum pasti, kami yakin situasi ekonomi di Malaysia tidak akan terpengaruh seperti negara lain. Meskipun pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan menantang, tetapi tidak akan sesulit situasi yang dihadapi negara lain,” kata dia.

Ismail menambahkan bahwa Pemerintah Malaysia akan terus memastikan kesejahteraan rakyat jika diberi kesempatan untuk terus mengelola negara di masa depan.

error: Content is protected !!