Jeli Melihat Peluang, Bisnis Totebag Ini Tumbuh Hingga 10 Kali Lipat

Jeli Melihat Peluang, Bisnis Totebag Ini Tumbuh Hingga 10 Kali Lipat

Fesyen tidak melulu soal pakaian, tas juga seringkali menjadi ‘benda wajib’ untuk melengkapi tampilan seseorang agar lebih fashionable. Salah satu jenis tas yang kian digemari adalah Totebag. Tas dengan desain simple berbentuk kotak, dilengkapi dengan dua tali pegangan dan perekat sebagai kancing atau penutup ini digemari masyarakat karena ukurannya yang besar sehingga cocok sebagai pengganti tas ransel.

Tingginya permintaan akan produk Totebag direspons oleh Fassystore untuk membuat beragam Totebag yang kini mudah didapatkan di e-commerce dan marketplace. Kehadiran brand Fassystore sendiri berawal dari keresahan Aldila Anggraeni, yang ketika itu masih kuliah dan kesulitas mendapatkan tas yang fasionable dengan harga terjangkau untuk dipakai sehari-hari oleh kalangan pelajar dan mahasiswa.

“Awalnya kami membuat beberapa produk untuk dijual ke teman-teman. Dan karena respon penjualannya bagus, akhirnya dijual untuk umum,” ujar Aldila, Pemilik Fassystore yang juga menyebut brand-nya telah hadir sejak 2011.

Diakui Aldila, pada mulanya Fassystore hanya membuat satu jenis Totabag biasa saja dengan model yang timeless, sehingga bisa dipakai sampai kapanpun tanpa mengikuti tren. Seiring berjalannya waktu, permintaan akan produknya semakin banyak sehingga Fassystore membuat beragam variasi model yang bisa dipakai untuk berbagai acara, seperti acara formal dan kasual.

Saat ini Fassystore masih memproduksi produk sendiri, mulai dari pemilihan bahan baku, proses jahit, hingga menjadi tas Totebag yang siap dijual. Ketika permintaan sedang banyak, Fassystore bekerja sama dengan vendor atau konveksi lain untuk membantu proses produksi.

Aldila mengatakan, bisninya semakin berkembang saat  merambah penjualan online di media sosial Facebook pada tahun 2013. Dengan tetap mempertahankan kualitas dan harga yang terjangkau, Fassystore semakin dikenal dan diminati di luar kota Bandung hingga akhirnya membuat tas yang lebih bervariatif.

“Karena melihat kesempatan bisnis di dunia online. Kami memanfaatkan semua media sosial yang ada dan baru saat itu, seperti Twitter, Instagram, dan marketplace. Alhasil penjualan semakin baik dari tahun ke tahun,” imbuhnya.

Selama pandemi Covid-19, perkembangan bisnis Fassystore sempat terpengaruh. Dihadapkan pada situasi tersebut, mereka berinovasi dengan terus memperluas penjualan secara online, hingga meningkatkan branding dan promosi melalui internet.

Jenama asal Bandung ini gencar melakukan endorsement dengan penawaran-penawaran menarik serta meningkatkan online advertising agar produknya bisa terus dilihat oleh banyak orang. Fassystore juga meningkatkan status toko di beberapa marketplace yang tadinya toko biasa menjadi Mall atau Toko Khusus. Ini dimaksudkan agar produk Fassystore bisa mendapatkan exposure lebih kepada para user marketplace.

“Saat pandemi kami lebih menekankan promosi. Karena ketika pandemi banyak orang yang menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia online,” kata Adila.

Seiring dengan perkembangan bisnisnya, Fassysotre ingin terus memenuhi permintaan konsumen melalui penjualan online, yang biasanya meningkat hingga 10 kali lipat di akhir tahun karena banyaknya event yang digelar. Untuk jangka panjang Fassystore ingin terus melakukan kolaborasi dengan beberapa selebritas sehingga mereknya ini bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat.

“Kami membuat positioning produk bahwa Fassystore sangat cocok digunakan untuk para milenial terutama mahasiswa dan pelajar. Karena setiap produk Fassystore hadir dengan desain yang fashionable. Kami hadir untuk memberikan jawaban being fashionable is easy sesuai dengan slogan brand kami,” tutur Aldila.

Editor : Eva Martha Rahayu

Sww.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!