Harga Pertamax Turun, Pengamat Energi: BBM Subsidi Belum Perlu Penyesuaian

redaksiutama.comTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menyarankan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sebaiknya tidak diturunkan dalam waktu dekat.

Hal itu menanggapi penurunan harga BBM umum Pertamax Series dan Dex Series.

“Saya kira saat ini untuk BBM subsidi masih belum bisa dilakukan penyesuaian harga karena memang secara keekonomian masih jauh dibawah keekonomian,” kata Mamit saat dihubungi Tribun Network, Sabtu (1/10/2022).

Pemerintah, menurutnya, masih menanggung beban subsidi dan juga kompensasi untuk Pertalite dan solar subsidi.

Saat ini beban kompensasi Pertalite masih di Rp 3.150 per liter dan solar masih Rp7.950 per liter.

“Jadi agak berat sepertinya karena pemerintah melakukan perhitungan untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) ini dalam asumsi jangka panjang,” urai Sarjana Perminyakan Universitas Trisakti tersebut.

Mamit menekankan penurunan harga minyak dunia juga baru berlangsung dalam beberapa waktu ini saja.

Dirinya khawatir penurunan harga BBM subsidi tidak diimbangi dengan penurunan harga barang dan jasa juga.

Walhasil malah tidak memberi pengaruh signifikan dari kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM subsidi.

Lebih lanjut, Mamit mengajak masyarakat untul mengawasi pengalihan subsidi BBM ke dalam bentuk bantuan sosial.

“Apa yang dilakukan pemerintah ini sudah tepat dan perlu kita dukung, yang perlu kita kawal bagaimana pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Langsung Upah (BLU) benar-benar tepat sasaran,” ucapnya.

Dia mengaku masih mendapat banyak aduan bahwa orang-orang yang laik menerima justru belum mendapatkan manfaat subsidi sosial tersebut.

“Yang dapat BLU itu-itu lagi orangnya dan sebetulnya mereka orang mampu, ini menjadi upaya yang harus diperbaiki bersama,” imbuhnya.

Ikut Tren Minyak Dunia

Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga jual jenis bahan bakar umum (JBU) atau BBM non subsidi, yakni Pertamax , Pertamax Turbo, Dexlite, dan Perta Dex.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan harga BBM non subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.

“Berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk Gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga, sedangkan untuk produk Gasoil (diesel) Dexlite dan Perta Dex penyesuaiannya naik harga. Seluruh penyesuaian harga berlaku mulai tanggal 1 Oktober,” jelas Irto.

Untuk Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 14.950 dan untuk Pertamax (RON 92) menjadi Rp 13.900. Sedangkan untuk Dexlite (CN 51), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 17.800 dan Perta Dex (CN 53) harganya menjadi Rp 18.100 per liternya.

Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.

“Seluruh harga baru ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Pertamina juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif diseluruh wilayah Indonesia,” lanjut Irto.

Mengenai adanya perbedaan penyesuaian harga pada produk Pertamax Series dan Dex Series, Irto menjelaskan bahwa hal ini diakibatkan oleh kondisi energi global, salah satunya adalah geopolitik di Eropa Timur.

Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia, dan salah satu substitusi produk bahan bakar gas adalah bahan bakar diesel yang harganya mengacu kepada MOPS Kerosene.

“MOPS Kerosene ini menjadi acuan harga untuk bahan baku produk diesel. Tingginya permintaan dan terbatasnya bahan baku membuat harganya menjadi tetap tinggi, meskipun harga minyak dunia trennya menurun,” tukasnya.

Setelah Covid-19, Pedagang oleh-oleh di Puncak Makin Sepi Pembeli Imbas Kenaikan Harga BBM

Setelah Covid-19, Pedagang oleh-oleh di Puncak Makin Sepi Pembeli Imbas Kenaikan Harga BBM

Alasan Pertamina Ikut Naikkan Harga Pertamax Meski Bukan BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar

Pengamat Duga Ada Mafia di Balik Rencana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Polisi Larang Keras Warga Ternate Jual BBM Bersubsidi, Sosialisasikan Peraturan Undang-undang

Dukung Pemerintah Naikkan Harga BBM hingga 1 Juta Per Liter, Netizen Geram dengan Nikita Mirzani

Dag dig dug, Harga BBM Mau Naik, Jokowi: Masih Dihitung dengan Cermat

Kuasa Hukum Sebut Lesti Kejora dan Rizky Billar Belum Bicarakan Perceraian

Kapolri Jenderal Sigit Siagakan Ribuan Personel di Papua untuk Bantu KPK Tangkap Lukas Enembe

4 Jenazah Korban Pembunuhan TPNPB Berhasil Dievakuasi, Tubuh Penuh Luka Bacok dan Hangus Terbakar

Undang Perwakilan Media, Ini Pernyataan Perdana Lukas Enembe, Masih Dirawat, Tak Bisa Banyak Bicara

Seorang Wanita Juru Masak Pekerja Jalan Trans Papua Hilang Diserang TPNPB, 4 Orang Tewas, 9 Selamat

Rizky Billar Aniaya Lesti Kejora 2 Kali karena Ketahuan Selingkuh, Dibanting ke Lantai Kamar Mandi

error: Content is protected !!