redaksiutama.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali 6.000 kilometer persegi wilayahnya dari Rusia. Wilayah Ukraina itu berhasil direbut dalam serangan balasan bulan ini.
“Sejak awal September, tentara kami telah membebaskan 6.000 kilometer persegi wilayah Ukraina di timur dan selatan, dan kami bergerak lebih jauh,” kata Zelensky dalam pidato hariannya seperti dilansir AFP, Selasa (13/9/2022).
Ukraina telah mengklaim keberhasilan besar dalam serangan balasan kilat di wilayah Kharkiv di timur laut, yang meliputi puluhan daerah, termasuk kota Izyum, Kupiansk dan Balakliya, direbut kembali.
Ukraina juga mengklaim keuntungan yang signifikan di wilayah Kherson selatan. Tentara Ukraina mengatakan sebelumnya pada hari Senin (12/9) bahwa mereka telah merebut kembali 500 kilometer persegi.
Lembaga think tank Institute for the Study of War yang berbasis di AS mengatakan bahwa Ukraina telah membalikkan keadaan. Namun, serangan itu tidak akan mengakhiri perang.
“Ukraina telah membalikkan keadaan, tetapi serangan balasan saat ini tidak akan mengakhiri perang,” kata dia.
Kanselir Jerman Olaf Scholz sebelumnya mengatakan pasokan senjata Jerman membuat perbedaan dalam pertempuran di timur Ukraina. Dia menyebut bantuan senjata itu berkontribusi dalam upaya merebut kembali wilayah Ukraina di bagian timur dari Rusia.
“Apa yang kami berikan dengan tank anti-pesawat Gepard kami, Howitzer 2000 self-propelled, peluncur roket ganda MARS, adalah senjata yang sebenarnya berkontribusi pada fakta bahwa sekarang juga mungkin di pertempuran timur untuk mengubah hasil, seperti yang kita lihat saat ini,” kata Scholz dalam jumpa pers bersama PM Israel Yair Lapid, seperti dilansir CNN, Senin (12/9).
Scholz mengatakan Jerman telah berkomitmen untuk mengirimkan sistem pertahanan udara Iris-T ke Ukraina . Dia menyebut Ukraina telah memutuskan untuk memesan lebih banyak sistem ini.