redaksiutama.com – Perubahan iklim menjadi ancaman terbaru di muka Bumi. Badan Meteorologi Dunia atau WMO menjelaskan perubahan iklim menyebabkan dari banjir dan kenaikan permukaan laut hingga gelombang panas.
Dalam sebuah laporan Straits Times pada November 2021 lalu, aktivitas gelombang panas terjadi pada Amerika bagian barat lalu pada Juni dan Juli tahun lalu. Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas mengatakan peristiwa tersebut merupakan sebuah norma baru.
“Ada banyak bukti ilmiah bahwa beberapa di antaranya menanggung jejak perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Taalas mengatakan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca juga sudah melampaui target yang ditetapkan Perjanjian Paris. Sebelumnya negara-negara di dunia dalam perjanjian tersebut sepakat membatasi pemanasan hingga di bawah 2 derajat celcius.
Pada 2020 WMO mengatakan tingkat karbondioksida telah melonjak menjadi 413,2 bagian per satu juta tahun. Di mana angka tersebut telah jauh dari koridor Perjanjian Paris.
“Kita jauh dari jalur. Kita perlu meninjau kembali sistem industri, energi dan transportasi dan seluruh cara hidup kita,” ujarnya.
Pada 31 Oktober 2021 juga diselenggarakan konferensi iklim COP26. Acara digelar di kota Glasgow Inggris dan dihadiri para pemimpin dunia.
COP26 bertujuan menjadi tonggak agar dunia bisa kembali pada isi Perjanjian Paris, mengenai emisi karbon dan kenaikan suhu global.