Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – CK Hutchison yang merupakan perusahaan induk A.S Watson, peritel kesehatan dan kecantikan internasional, baru-baru ini melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 22 persen di Asia dan 13 persen di Eropa.
Capaian tersebut, merupakan hasil dari memperkuat transformasi digital yang dilakukan perusahaan tahun lalu.
CEO A.S. Watson (Asia dan Eropa) Malina Ngai, mengatakan langkah perusahaan melakukan transformasi digital juga telah dibarengi perubahan tata kelola rantai pasok yang telah difokuskan perusahaan sejak dekade yang lalu.
Baca juga: Watsons Luncurkan Rangkaian Produk Berbahan Organik dengan Kemasan Plastik Daur Ulang
“Kami sekarang memiliki jaringan hampir 90 gudang utama dan menginvestasikan lebih dari 400 juta dolar AS dalam dekade terakhir untuk mengubah alat perencanaan dan prakiraan permintaan, kemampuan dalam visibilitas inventaris tepat waktu, meningkatkan produktivitas dan kapasitas rantai pasokan. Hal ini memungkinkan kami bergerak lebih cepat dan gesit dalam beroperasi yang telah terbayarkan selama periode pandemi yang menantang dan menjaga kami dalam bisnis dengan cara yang lebih kompetitif,” tutur Ngai dalam keterangan resmi, Jumat (26/8/2022).
Penguatan rantai pasokan ini telah menjadi tulang punggung bagi Watson untuk memberikan pengalaman offline to online (O+O) yang mulus kepada pelanggan.
“Selama pandemi, kami dapat dengan cepat menyesuaikan operasional global kami dalam menangani lonjakan pesanan online. Dengan mengaktifkan pemenuhan di lebih dari 50 persen dan pengambilan di hampir 100 persen dari 16.000 jaringan toko fisik kami, opsi pengiriman 30 menit menjadi standar tercepat mengirimkan barang ke konsumen,” tutur Ngai.
Selama Covid-19 menyerang, Watson berupaya untuk lebih dekat dengan konsumen dan karyawan, dengan memperkuat strategi platform offline dan online (O+O). Strategi ini mampu membantu perusahaan melewati masa krisis saat pandemi Covid-19.
Baca juga: Gaet Anak Muda, Watson Buka 200.000 Lowongan Kerja untuk Milenial hingga 2030
“Kami memiliki 130.000 kolega di seluruh dunia yang mayoritas dari mereka bekerja di toko fisik kami. Sejak awal krisis, selama lebih dari 30 bulan hingga saat ini, kami meyakinkan mereka bahwa kami memprioritaskan upaya kami pada kesehatan dan keselamatan mereka. Lewat komunikasi proaktif dan memberikan keamanan finansial bahkan selama kondisi market lockdown,” jelas Ngai.
Untuk membuka peluang bagi para pekerja baru, A.S Watson telah mengumumkan rencananya dalam membuka 200.000 kesempatan kerja di seluruh dunia bagi kaum muda pada tahun 2030, memungkinkan mereka untuk mendapatkan pengalaman berharga untuk mengembangkan karir mereka di ritel.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.