Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas), perhimpunan pengusaha yang terbentuk pada 2015, menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pertamanya pada Kamis 25 Agustus 2022. Pembukaan acara dilakukan sehari sebelumnya pada 24 Agustus yang dibuka oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden (Wapres).
Boncau F Maza, Ketua OC Munas mengatakan, rangkaian acara selama tiga hari ini mengangkat tema Bangkit Bergerak dan Bersinergi Mewujudkan Raksasa Ekonomi Baru Menuju Indonesia Emas dengan pembahasan sejumlah topik antara lain akselerasi ekonomi Indonesia untuk menghadapi resesi global hingga pemilihan ketua umum organisasi.
“Acara juga akan dihadiri oleh Wamen Kementerian Pertanian dan Kementerian Investasi, ada tanda tangan MoU,” ujar Boncau di Konferensi Pers Munas I Japnas.
Widiyanto Saputro, Ketua Harian PP Japnas, menambahkan, Munas juga akan membahas amanat dari Wapres yang telah disampaikan pada sambutan acara pembukaan antara lain tentang sinergitas usaha, industri halal, ekonomi syariah, pertanian, dan ekonomi digital.
Terkait ekonomi digital, Widiyanto menyatakan bahwa ini termasuk sektor yang peluangnya sangat bisa ditangkap oleh anggota-anggotanya terutama pengusaha muda. “Teman-teman di Japnas terutama pengusaha-pengusaha muda yang ada di digital juga kami dorong menggarap ke sana,” ujarnya.
Melalui Munas ini, lanjutnya, pihaknya berharap supaya Japnas bisa lebih mendapatkan atensi dan semakin banyak pengusaha-pengusaha yang berminat untuk bergabung.
Sementara itu Reza Irsyad Aminy, Ketua SC Japnas, menjelaskan bahwa ke depannya Japnas akan terus fokus pada pondasi utama berdirinya Japnas, yakni sinergi dan bisnis. Reza mengatakan, pihaknya bakal terus melakukan aksi nyata dalam membangun sinergitas antara pengusaha, tanpa membebani pemerintah dengan berbagai tuntutan.
“Japnas adalah action group bukan pressure group. Kami berfokus kepada sinergi bisnis. Japnas itu dibentuk dari dua kata, yaitu sinergi dan bisnis,” tuturnya.
Perhimpunan yang diinisiasi oleh Bayu Priawan Djokosoetono ini tercatat rutin menggerakkan pengurusnya di berbagai provinsi dan kabupaten untuk menyelenggarakan program business matching tiap tahun yang mempertemukan pengusaha lokal dengan market dalam maupun luar negeri.
“Sebelum pandemi kami pernah mengadakan beberapa program bisnis matching, misalnya pada tahun 2019 dengan pengusaha-pengusana di Asean, waktu itu menghasilkan transaksi bisnis senilai Rp 3,2 triliun. Dan sebagian besar sampai saat ini masih sedang berjalan proyeknya,” ungkap Ritchie, Wakil Ketua OC Japnas.
Program ini, kata dia, akan terus dilaksanakan supaya pengusaha lokal bisa bertemu tidak hanya dengan pengusaha lokal, tapi juga dengan pasar di luar dengan sinergitas di dunia internasional.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id
Artikel ini bersumber dari swa.co.id.