Perkembangan teknologi saat ini mendorong pabrik mengimplementasikannya agar pengelolaan pabrik lebih maksimal. Adopsi teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan data analytics memungkinkan perusahaan menerapkan smart manufaturing.
Dalam acara Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 yang diadakan pada tanggal 24 – 25 Agustus 2022 di Bhirawa Assembly Hall, Menara Bhidakara, Jakarta, NEC Indoneaia memperkenalkan 4 solusi smart manufacturing unggulannya.
Smart Manufacturing dari NEC menurut Arif Budi Subekti, Vice President Enterprise Solution Division NEC Indonesia menjadi tuntutan pengelolaan pabrik saat ini.
“Penggunaan teknologi AI dan IoT semakin dirasakan perlu untuk meningkatkan efisiensi proses produksi demi pertumbuhan tingkat produktivitas. Dengan menggunakan teknologi AI, IoT dan data analitik, perusahaan manufaktur dapat membuat keputusan penting berdasarkan data real-time untuk meningkatkan produktivitas. Pengendallian kualitas (quality control) dalam proses produksi juga akan dapat meningkat secara signifikan,” kata Arif.
NEC Indonesia memperkenalkan solusi Smart Manufacturing yang berfokus pada pemanfaatan AI, IoT dan analytics, menghadirkan solusi-solusi seperti System Invariant Analysis Technology (SIAT), Face Recognition untuk kontrol akses dan Warehouse Management System yang terintegrasi dengan ERP.
Selain itu, NEC juga menampilkan beberapa produk dari Stratus Technologies sebagai mitra NEC dalam menyediakan solusi komputasi edge yang memainkan peran penting dalam proses pengolahan dan penyimpanan data. Saat ini, data dan informasi yang diperoleh melalui analitik adalah aset bisnis yang penting agar perusahaan manufaktur bisa sejalan dengan kecepatan perubahan teknologi sekaligus mempertahankan keunggulan kompetitifnya.
Arif menjelaskan sistem software yang bekerja dengan teknologi AI, menamgkap sensor-sensor mesin yang kompleks sehingga memungkinkan pabrik bisa menjalankan Koreksi maintenance, Preventif maintenance, dan Prediktif maintanance dengan lebih baik.
“Anomali gangguan dapat terdeteksi oleh sistem ini agar tidak rusak lebih parah, AI menjadikannya lebih mudah krn modelingnya otomatif,” jelasnya.
Teknologi biometric (face recognition) yang diterapkan dalam smart manufacturing memungkinkan akurasi lebih tinggi dengan standar internasional namun tetap fleksibel penggunaannya. “Kita bisa mendeteksi VIP dan blacklist person yang boleh atau tidak boleh memasuki area tertentu,” katanya. Ini bisa dihubungkan dengan access comtrol yang terkonekai dengan Human Resources Management pada area akses tertentu.
MDC (micro data center) juga dihadirkan di solusi NEC, yang merupakan bagian dari infrastruktur IT yang bisa menghindarkan mesin tertentu yang tidak boleh berhenti total (mengelola zero down time)
Keempat solusi yang dikenalkan NEC untuk mendukung implementasi industry 4.0 adalah System Invariant Analysis Technology (SIAT), Solusi Face Recognition / Smart Face Authentication, Warehouse Management System dan Data Loss Prevention System (Obbligato).
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id
Artikel ini bersumber dari swa.co.id.