Bertepatan dengan Hari UMKM Nasional 2022, Shipper menjajaki kerja sama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian RI untuk memperkuat UMKM nasional dengan pemerataan distribusi dan efisiensi biaya logistik.
“Guna membantu pemerataan ekonomi nasional dengan percepatan UMKM ke ekosistem digital, Shipper menjalankan berbagai program dan inovasi yang selaras dengan agenda prioritas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia di tengah tantangan kondisi ekonomi global, kelancaran arus perdagangan dalam negeri menjadi semakin penting,” kata Budi Handoko, Co-founder & Chief Operation Officer Shipper.
Efisiensi melalui teknologi yang dilakukan Shipper diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis UMKM di daerah. Caranya dengan melakukan transformasi digital melalui teknologi aggregator logistik yang menghubungkan penjual dan pembeli di seluruh Indonesia dengan penyedia 3PL. “Dengan teknologi ini, UKM dapat menikmati tarif pengiriman terbaik dengan jangkauan lebih luas. Berdasarkan catatan Shipper, UKM yang menggunakan teknologi Shipper dapat menghemat hingga 20% biaya pengiriman,” ujarnya.
Shipper juga melakukan terobosan dengan mendekatkan lokasi barang UMKM ke lokasi pasarnya lewat 300 gudang pintar atau smart warehouse yang tersebar di 35 kota di seluruh Indonesia dengan total 500.000 m2. Layanan pergudangan ini mengintegrasikan pengelolaan gudang, inventori stok, pengelolaan toko online, penjualan, pengiriman, hingga laporan tracking barang secara realtime hanya dengan satu aplikasi.
Dengan begitu, UMKM cukup menempatkan barang dagangannya pada gudang Shipper di kota yang menjadi target pasar. Hingga saat ini, Shipper telah memiliki 35.000 penjual online dan ratusan perusahaan berskala besar di berbagai industri. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan di dalam paparannya bahwa digitalisasi merupakan aspek penting untuk mengakselerasi pemberdayaan UMKM. “Melalui berbagai program seperti Bangga Buatan Indonesia, pemerintah secara konsisten memberdayakan UMKM agar mampu bersaing secara digital,” tegasnya.
Lebih jauh, Airlangga juga mengapresiasi Shipper yang telah membantu pemerintah melalui program inkubasi UMKM. “Ke depan, kami berharap industri logistik dan pergudangan menjadi salah satu sektor pendukung utama UMKM dalam upaya pemulihan ekonomi nasional pascapandemi,” tuturnya.
Sebagai tambahan, Pemerintah Indonesia menargetkan akan membawa 30 juta UMKM onboarding ke ekosistem digital pada 2030. Hingga Juni 2022, baru 19,5 juta UMKM yang tercatat masuk ke ekosistem digital. Dia menjelaskan dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk mempercepat akselerasi tersebut termasuk logistik dna pergudangan.
Swa.co.id
Artikel ini bersumber dari swa.co.id.