CEO LSPR Berbagi Kiat Komunikasi di Era Disrupsi

CEO LSPR Berbagi Kiat Komunikasi di Era Disrupsi
Lebih dari 230 peserta hadir pada acara Build Up PR Skill with Prita Kemal Gani bertajuk ‘Become Excellent Public Relations In Disruption Era’
 

Era disrupsi merupakan kondisi telah terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan lanskap yang ada ke cara-cara baru. Hal itu terjadi didorong akibat mewabahnya virus Covid-19 sejak dua tahun terakhir yang sudah mulai menunjukkan pemulihan pada saat ini.

Di tengah perubahan besar yang terjadi tersebut, peran public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) menjadi sangat penting untuk mendukung komunikasi yang efektif baik di internal maupun eksternal perusahaan.

“Perusahaan excellent memiliki PR yang unggul”, begitulah kalimat pembuka yang disampaikan oleh salah satu tokoh berpengaruh dalam dunia PR atau hubungan masyarakat  di Indonesia, yaitu Prita Kemal Gani dalam  Webinar Build Up PR Skill with Prita Kemal Gani bertajuk  ‘Become Excellent Public Relations in Disruption Era’ yang diselenggarakan oleh PT Federal International Finance (FIFGroup).

Wanita yang merupakan Pendiri & CEO  LSPR Communication and Business Institute tersebut mengatakan bahwa fungsi PR yang unggul mampu meningkatkan dan memperkuat kualitas komunikasi internalnya terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan pada penguatan komunikasi eksternal.

“Sebelum kita menyampaikan ke masyarakat atau pihak luar mengenai informasi perusahaan, sangat penting bagi  fungsi PR untuk memperkuat terlebih dahulu komunikasi internalnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya missed-communication pada penyebaran informasi ke eksternal perusahaan khususnya kepada pemangku kepentingan,” kata Pendiri dan President ASEAN Public Relations Network-Executive Board Member: Regional Delegate at Large (Asia) tersebut.

Penerima gelar Honorary Doctor of Arts in Contribution to Public Relations & Communication Education across ASEAN dari Coventry University ini menyebutkan bahwa untuk mendukung komunikasi yang efektif dan efisien di perusahaan, sangat dibutuhkan kemampuan PR yang baik dan mumpuni dalam menjaga alur komunikasi.

Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) periode 2011-2014 tersebut membeberkan kiat-kiat dalam meningkatkan kemampuan komunikasi. Terdapat dua skill utama yang perlu dikuasai oleh seorang PR unggulan, yaitu Communication & Leadership Capabilities.

“Communication capabilities atau kemampuan komunikasi menjadi fundamental yang sangat dibutuhkan bagi seorang PR unggulan. Kemampuan ini tentunya menjadi faktor utama yang harus selalu ditingkatkan untuk bisa menjalankan fungsi PR yang efektif,” tutur Secretary General of ASEAN Autism Network dalam keterangan tertulis di Jakarta (30/6/2022).

Berikut penjelasan mengenai communication capabilities yang disampaikan oleh Prita:

1.Communication Capabilities: Interpersonal Communication Skill adalah komunikasi yang berlangsung pada situasi tatap muka antara dua orang atau lebih. Kemampuan ini dapat dilihat dari hubungan kita dengan orang-orang di sekitar, di mana jika hubungan yang dibangun berjalan baik, akan menjadi cermin dan tolak ukur kemampuan interpersonal yang dimiliki.

2.Research skill adalah kemampuan untuk melakukan penelusuran terhadap informasi yang akan dipublikasikan maupun diterima untuk memahami dan memastikan kebenaran serta keakuratan informasi tersebut.

3.Analytical skill adalah kemampuan menganalisis sebuah informasi yang didapat dengan cara mendengarkan maupun membaca.

4.Writing Skill adalah kemampuan menulis sebuah informasi yang mudah dipahami, sehingga pesan yang disampaikan oleh pengirim sama dengan pemahaman penerima pesan.

5.Speaking Skill adalah kemampuan untuk berbicara baik di depan publik ataupun audiance.

6.Presentation Skill adalah kemampuan untuk mempresentasikan sebuah materi informasi kepada khalayak.

7.Master of Story Telling adalah kemampuan untuk menceritakan informasi dengan efektif, yang mana audiance dapat memahami cerita yang disampaikan dengan mudah. Tidak hanya communication capabilites, seorang PR unggulan juga harus memiliki leadership capabilites sebagai dasar individu untuk melakukan manajemen fungsi PR yang baik. “Communication capabilities yang baik tidak akan efektif apabila kemampuan leadership seorang PR tidak diasah. Leadership capabilites yang baik tentunya dapat mendorong peningkatan efisiensi fungsi kehumasan,” tutur Prita.

Berikut penjelasan yang disampaikan mengenai leadership capabilities :

1.Leadership skill, dalam hal ini leader atau kepemimpinan yang dimaksud merupakan kemampuan seorang PR untuk bisa mengontrol dirinya sendiri dalam situasi apapun yang dapat berdampak pada fungsi kehumasan yang dijalankan.

2.Planning, organizing, and implementing adalah kemampuan dalam mengatur sebuah komunikasi mulai dari tahapan mempersiapkan, mengorganisir, hingga mengimplementasikannya.

3.Management Skill adalah kemampuan manajemen sebuah sistem dan program komunikasi seorang PR.

4.Direction and Controlling adalah kemampuan seorang PR dalam mengarahkan proses komunikasi yang dilakukan dan mengontrol proses komunikasi tersebut agar tetap berjalan sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan.

Communication dan Leadership Capabilities ini menjadi sebuah fundamental yang sangat dibutuhkan bagi seorang PR unggulan untuk terus ditingkatkan agar dapat menjalankan fungsi kehumasan, apabila fungsi ini dapat berjalan dengan efektif, tentunya akan berdampak kepada pertumbuhan dan kestabilan perusahaan,” tuturnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Human Capital, General Support, and Corporate Communication Director FIFGroup  Esther Sri Harjati yang  mengatakan bahwa komunikasi, dalam bentuk apapun, verbal maupun non verbal, langsung dan tidak langsung, merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Begitu juga untuk lingkup perusahaan yang lebih kompleks kebutuhan komunikasinya.  

Menutup kegiatan tersebut, Chief of Corporate Communication and CSR FIFGroup Yulian Warman menyampaikan bahwa peran kehumasan sangat penting untuk tetap mempertahankan kestabilan sebuah perusahaan. Menurut Yulian, fungsi komunikasi menjadi  bagian yang penting untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan agar perseroan dapat tumbuh secara berkelanjutan. “Di dalam setiap aspek proses bisnis yang dijalankan oleh perusahaan, komunikasi yang baik menjadi hal dasar sebuah perusahaan dapat bertahan bahkan di saat krisis,” tuturnya.

Swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!